kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Wintermar Offshore Marine (WINS) Maksimalkan Kinerja di Sisa Tahun 2022


Jumat, 24 Juni 2022 / 17:10 WIB
Ini Strategi Wintermar Offshore Marine (WINS) Maksimalkan Kinerja di Sisa Tahun 2022
ILUSTRASI. Kapal perusahaan pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) selama kuartal I-2022 masih dihantui dampak dari pandemi Covid-19. Manajemen bilang, beberapa armada kapal yang siap beroperasi harus melakukan karantina, sehingga sempat mengganggu kegiatan operasional perusahaan pada awal tahun 2022.

"Di kuartal I-2022, perusahaan mengalami kerugian karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada beberapa kapal, karena Covid kapal diwajibkan karantina dan tidak bisa bekerja. Jadi kapal-kapal tersebut baru mulai bekerja pada akhir kuartal pertama dan semester kedua," ungkap Direktur Keuangan Wintermar Offshore Marine, Janto Lili, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (24/6).

Dalam paparannya disebutkan bahwa utilisasi armada di kuartal pertama juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021. Utilisasinya hanya mencapai 58%, menurun dari utilisasi per FY2021 yang sebesar 66%.

Sebagai gambaran, per Maret lalu, WINS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 10,50 juta, tumbuh tipis 3% daripada pendapatan per Maret 2021 senilai US$ 10,21 juta.

Pendapatan tertinggi Wintermar masih dikontribusi oleh penyewaan kapal yang mencapai US$ 9,54 juta. Sementara itu, pendapatan dari jasa pelayaran lainnya berkontribusi sebesar US$ 962.082.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak, Wintermar (WINS) Optimistis Kinerja Tahun Ini Membaik

Dari sisi bottom line, perusahaan ini harus menanggung pembengkakan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,81 juta. Maklumlah, pada tahun sebelumnya kerugian Wintermar hanya mencapai US$ 341,215.

"Pada kuartal I-2022, pandemi masih berdampak pada laba dan kas perusahaan, pendapatan kapal milik di kuartal I-2022 menurun menjadi US$ 6,61 juta, yang diakibatkan kewajiban proses karantina, sehingga ada penundaan pendapatan dan penundaan kontrak baru," jelas Janto.

Meski kinerja di tiga bulan pertama ini sempat tertekan, perusahaan seraya optimistis dengan prospek bisnis di sisa tahun 2022.

Untuk memaksimalkan kinerjanya, manajemen Wintermar pun menyiapkan sejumlah strategi bisnis, salah satunya dengan fokus pada digitalisasi proses guna mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.  

Di samping itu, sejak akhir tahun 2021 hingga saat ini WINS juga mereposisi armada mereka menjadi lebih fokus pada kapal-kapal high tier.

Strategi ini dilakukan dengan melakukan penambahan sebanyak enam unit kapal. Yang mana tiga kapal di antaranya sedang dalam proses reaktivasi, dan diproyeksikan akan mulai beroperasi secara bertahap pada semester kedua mendatang.

 

"Kami memulai strategi pertumbuhan kami dengan pembelian dua kapal di tahun 2021 dan empat kapal di tahun 2022. Ini untuk memposisikan perusahaan dalam pertumbuhan," ungkap Direktur Utama Wintermar Offshores Marine, Sugiman Layanto.  

Dengan demikian, saat ini komposisi armada WINS mengalami perubahan, dari total 42 kapal yang dimiliki saat ini, 12 di antaranya merupakan kapal high tier.

"Kami fokus dengan mereposisi-kan armada mid tier dan high tier kami, dengan jumlah 95% per akhir 2021. Sejak 2020 jumlah low tier mencapai 40 kapal menjadi hanya dua kapal pada 2021, mid tier dari sebelumnya 17 kapal menjadi 28 unit, sedangkan high tier dari dua kapal menjadi 12 kapal," jelas dia.

WINS mengeluarkan dana investasi sebesar US$ 12 juta untuk pembelian enam kapal tersebut. Sugiman bilang, sumber dana capital expenditure (capex) ini berasal dari hasil penjualan kapal yang tidak memberikan kontribusi ke profitabilitas.

Menurutnya, penjualan kapal itu memang merupakan salah satu strategi yang dijalankan manajemen untuk melakukan efisiensi armada. Yang mana perusahaan saat ini lebih berkonsentrasi pada kapal-kapal high tier yang memiliki potensi pendapatan lebih besar.

"Total capex pada akhir tahun 2021 adalah US$ 4 juta dan pada kuartal I-2022 mencapai US$ 8 juta. Total sebesar US$ 12 juta untuk akuisisi penambahan armada kapal," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×