Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menekan kerugian, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) melakukan strategi bisnis tahun 2018.
"Dua elemen terbesar kami adalah bahan baku dan biaya energi," ucap Henry Priyantoro, Direktur Utama PT Kertas Basuki Rachmat Tbk, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (11/5).
Menurut Henry, perseroan tengah menggarap satu formula bahan baku yang paling efisien namun tetap berkualitas.
Sementara itu, rencananya, daya listrik mesin KBRI juga akan ditekan untuk mengurangi beban perusahaan.
"Jadi mesin KBRI itu awalnya disetting untuk produksi kertas putih dan itu listriknya besar sekali," terang Henry.
Ia menyebutkan, saat ini daya terpasangnya mencapai 27 MVA. Saat ini, KBRI sedang menurunkan daya listriknya hingga 18 MVA.
Henry berharap dengan melakukan efisiensi pada dua elemen tersebut dapat menekan besar rugi bersih perseroan pada tahun 2018.
Sekadar informasi, pada kuartal I-2018, KBRI mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 37 miliar atau naik 131,25% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News