Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang kurang memuaskan. Senin (29/6), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.245 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan demikian, rupiah melemah 0,18% dibanding penutupan pada Jumat (26/6) di Rp 14.220 per dolar AS.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah kompak melemah. Mata uang Garuda di kurs tengah BI tersebut terkoreksi 0,91% ke level Rp 14.369 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, pelemahan rupiah hari ini masih disebabkan oleh persebaran virus corona baik secara global maupun dalam negeri yang terus bertambah. Bahkan kini, jumlah infeksi virus corona sudah tembus 10 juta kasus.
Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup melemah 0,18% ke Rp 14.245 per dolar AS pada hari ini
Ditambah lagi, pelaku pasar masih cukup khawatir dengan outlook global imbas dari banyaknya konflik global saat ini. "Oleh sebab itu, rupiah melemah karena investor saat ini cenderung mengumpulkan dolar AS sebagai safe haven," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (29/6).
Faisyal pun menilai, rupiah masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (30/6). Ia menyebut selama vaksin virus corona belum ditemukan, sentimen virus corona masih akan menekan kinerja rupiah. Pasalnya, investor akan risk off dan beralih ke safe haven.
"Namun, besok pagi akan ada rilis data ekonomi China terkait data manufaktur dan non-manufaktur. Jika data ternyata lebih buruk, tentu ini akan semakin menekan kinerja rupiah besok," lanjut dia.
Faisyal menyebut saat ini rupiah tengah menguji resisten Rp 14.400 per dolar AS. Namun, pada perdagangan besok, Faisyal menghitung pergerakan rupiah ada di rentang Rp 14.250 - Rp 14.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News