kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini sentimen yang akan menopang pergerakan rupiah pada Selasa (20/10)


Senin, 19 Oktober 2020 / 17:50 WIB
Ini sentimen yang akan menopang pergerakan rupiah pada Selasa (20/10)
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi menguat pada Selasa (20/10)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digerakkan sentimen domestik dan eksternal, pergerakan nilai tukar rupiah berpotensi ditutup menguat tipis pada perdagangan besok (20/10).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin(19/10) rupiah terpaksa ditutup koreksi 0,07% ke level Rp 14.708 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) rupiah justru menguat 0,16% ke level Rp 14.741 per dolar AS

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi memperkirakan, pergerakan mata uang Garuda Selasa (20/10) kemungkinan bakal dibuka melemah, dan dilanjutkan dengan potensi ditutup menguat tipis di level Rp 14.695 per dolar AS hingga Rp 14.730 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.708 per dolar AS pada Senin (19/10)

"Sentimen besok datang dari eksternal dan internal," kata Ibrahim kepada Kontan, Senin (19/10).

Dari sentimen eksternal, rupiah bakal digerakkan sentimen dari Eropa yang bakal mendistribusikan dana pemulihan kawasan senilai 750 miliar euro. Selain itu, rilis data ekonomi China yang lebih rendah di bawah ekspektasi pasar.

Sementara itu, Ekspektasi Kongres AS meloloskan langkah-langkah stimulus terbaru sebelum pemilihan presiden 3 November juga membuat investor lebih berhati-hati.

Di sisi lain, sentimen domestik seperti respon pemerintah terkait peringkat utang yang disematkan oleh Bank Dunia beberapa waktu lalu akibat pandemi Covid-19, juga menjadi sentimen penggerak rupiah ke depan.

Selanjutnya: Rupiah berpotensi melemah lagi esok hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×