kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini saham tambang pilihan di tengah valuasi tinggi


Senin, 11 September 2017 / 11:09 WIB
Ini saham tambang pilihan di tengah valuasi tinggi


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Valuasi saham dalam indeks likuid LQ-45 terlihat mulai mahal. Price to earning ratio (PER), indeks LQ-45 kini mencapai 19 kali. Rekomendasi beberapa saham LQ-45 pun mulai direvisi.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani sepakat bahwa saat ini harga saham-saham LQ45 memang relatif cukup tinggi. Riska menyebut,sahan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tergabung dalam saham-saham dengan valuasi premium.

Adapun Riska mencatat UNVR saat ini memiliki PE 58 kali, danJSMR memiliki PE 21 kali. SMGR sudah mencatatkan kenaikan saham 16% sejak awal tahun. Riska pun merekomendasikan hold, bahkan lakukan profit taking untuk tiga saham tersebut.

Ditambah lagi, saham-saham perbankan yang menurut Riska cukup mendominasi. “Kalau kenaikan year-to-date harga saham BBTN naik sampai 76%, BBRI naik 33%, BBNI naik 35%, dan BBCA naik 24%. Jadi saya melihat disini hal yang wajar kalau nilainya relatif premium ya,” ujar Riska.

Dalam kondisi ini, Riska menilai investor ritel dapat memanfaatkan saham sektor pertambangan. Sektor ini menarik karena harga saham sektor tambang menurutnya akan mengikuti fluktuasi harga komoditas. Naiknya harga komoditas tambang turut menggenjot kinerja dan harga saham emiten tambang.

Juli-Agustus tahun ini contohnya, harga saham emiten tambang mulai naik. "Di awal tahun harga batubara turun sekarang sudah rebound, dan itulah yang jadi pendongkrak,” ujar Riska.

Di sektor ini, Riska mencatat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebagai salah satu saham LQ-45 yang masih memiliki valuasi yang cukup murah. Pada pembukaan perdagangan Senin (11/9), saham ADRO berada di harga Rp 1.880 per saham. Sehingga masih ada potensi kenaikan untuk ADRO dengan nilai wajar di harga 2.138.

Sejalan, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga menyebut beberapa saham tambang LQ-45 masih memiliki valuasi yang murah. Dalam catatan Hans, ia menandai ADRO dengan potensi kenaikan lebih dari 20%, serta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan potensi kenaikan harga yang juga masih bisa lebih dari 20%.

Saat ini, Hans merekomendasikan beli untuk saham ADRO dengan target harga Rp 2.165. Untuk PTBA, Hans merekomendasikan buy dengan target harga Rp 14.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×