Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mengumumkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Januari 2021 turun menjadi 84,9 dibanding bulan Desember 2020 yang sebesar 96,5.
Hal ini mencerminkan turunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang mencakup ekspansi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan penghasilan.
Sebelumnya, Danareksa Research Institute (DRI) juga merilis, IKK bulan Januari 2021 turun 8,5% dibanding bulan sebelumnya menjadi 75,7. Penurunan IKK ini disebabkan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Baca Juga: IHSG diramal menguat, simak rekomendasi saham untuk perdagangan Selasa (9/2)
Peningkatan kasus ini membuat konsumen merasa lebih khawatir terkait potensi kehilangan pekerjaan dan peningkatan harga makanan.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, penurunan IKK pada awal tahun ini menggambarkan bahwa konsumen lebih menahan diri untuk membelanjakan pendapatannya. Terlebih lagi, angka pengangguran yang tercipta sebagai dampak pandemi Covid-19 juga belum pulih.
Sejalan dengan itu, ia memperkirakan, bisnis emiten barang konsumsi masih berpotensi melambat pada kuartal I-2021 dan kuartal II-2021. Salah satu penyebabnya adalah adanya kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Selain itu, pada kuartal II, ada potensi siklus tahunan seperti mudik dan Ramadan yang masih belum efektif untuk mendorong konsumsi," tutur Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/2).
Lebih lanjut, Okie melihat, perlambatan bisnis tersebut berpotensi memberikan tekanan pada harga saham-saham barang konsumsi. Alhasil, para pelaku pasar saat ini masih berada dalam posisi wait and see.
Baca Juga: Analis sebut kinerja SIDO di atas ekspektasi, begini rekomendasi sahamnya
Menurut dia, hasil efektivitas vaksin dalam menekan laju penyebaran kasus Covid-19 dapat menjadi sentimen positif yang cukup kuat untuk saham barang konsumsi. "Pasalnya, bukti efektivitas vaksin dapat memberikan kepercayaan diri bagi pelaku usaha dan juga konsumen," ucap Okie.
Sementara itu, dari segi valuasi, saham barang konsumsi saat ini diperdagangkan dengan harga yang wajar. Okie pun masih mempertahankan rekomendasinya untuk saham-saham di sektor ini, yakni buy PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) target harga Rp 10.175 per saham dan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 7.650.
Okie juga merekomendasikan hold PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 7.500 dan Rp 2.750 per saham.
Pada perdagangan Senin (8/2), ICPB ditutup turun 1,36% ke level Rp 9.100 per saham, INDF -1,19% menjadi Rp 6.250, UNVR -1,73% ke Rp 7.100, dan MYOR stagnan di level Rp 2.460 per saham.
Selanjutnya: MIKA, HEAL, hingga LINK masuk dalam top picks Mirae Asset Sekuritas di Februari 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News