Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas masyarakat meningkat menjadi sentimen positif bagi pertumbuhan kinerja keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dari bisnis rental dan lelang mobil. Bisnis delivery express Anteraja juga berpotensi terus lanjut menguat seiring meningkatnya daya beli masyarakat.
Hal ini mulai tampak pada kinerja ASSA tahun lalu. Pendapatan ASSA naik 68% secara tahunan dari Rp 3 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 5,1 triliun di 2021. Sementara, laba bersih juga naik 64% secara tahunan menjadi Rp 142,6 miliar.
Andhika Cipta Labora Analis Kanaka Hita Solvera menilai di 2021 pandemi masih menghantam sehingga kebiasaan masyarakat membeli barang secara daring turut menguntungkan ASSA. Tidak heran bila secara keseluruhan kinerja ASSA melonjak karena pertumbuhan pendapatan Anteraja naik 248% secara tahunan.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Targetkan Kinerja Tumbuh 30%-40% Tahun Ini
Di momentum jelang Lebaran, ASSA kembali mendapat sentimen positif. Daya beli masyarakat naik sehingga menaikkan permintaan jasa Anteraja. Tapi, semakin ketatnya bisnis jasa pengiriman membuat bisnis Anteraja menjadi lebih berat.
Di tengah kebutuhan mobilitas masyarakat yang meningkat, ASSA mencatat peningkatan pendapatan dari bisnis sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool ASSA sebesar 2,01% secara tahunan menjadi Rp 1,28 triliun. Sedangkan, pendapatan sewa juru mudi naik 15,94% secara tahunan menjadi Rp 329,80 miliar.
Andhika memproyeksikan pandemi Covid-19 yang mereda akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan bisnis sewa mobil di tahun ini akan meningkat pendapatannya. Namun, naiknya harga bahan bakar minyak non subsidi akan menjadi tantangan bagi ASSA karena berpotensi menghambat sektor transportasi yang mempengaruhi biaya operasional perusahaan.
Baca Juga: Boy Thohir Mengempit 10% Saham Anteraja
Meski sejumlah tantangan berpotensi menjadi risiko, Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe tetap optimistis kinerja ASSA lanjut catatkan kenaikan kinerja. Menurut Kiswoyo selama tidak ada pembatasan kegiatan maka pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan mobilitas akan naik. Alhasil, semua lini bisnis ASSA berpotensi tumbuh lebih baik dari tahun lalu.
"Kenaikan BBM tidak terlalu bermasalah karena ketika pertumbuhan ekonomi naik, bagaimanapun transportasi pasti dibutuhkan," kata Kiswoyo.
Di sepanjang tahun ini, Kiswoyo memproyeksikan laba bersih ASSA tumbuh 20%. Sedangkan, Andhika juga memproyeksikan ASSA tetap berpotensi catatkan pertumbuhan laba dan pendapatan di 10%-15%.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Catatkan Pendapatan Rp 5,1 Triliun di Tahun 2021
Secara valuasi, Andhika menilai saham ASSA termasuk mahal karena diperdagangkan di PER 60,18 kali. Andhika merekomendasikan buy on weakness di support Rp 2.240 dan memasang target penguatan harga jangka pendek di Rp 2.530-Rp 2.550.
Sementara Kiswoyo merekomendasikan beli dan memproyeksikan target harga berpotensi tembus ke Rp 3.000 di akhir tahun ini. Kompak, Jupriadi Tan Analis Verdhana Sekuritas merekomendasikan beli dan memasang target harga di Rp 5.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News