Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Saat ini, harga saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) ada pada level Rp 1.055 per saham. Henan Putihrai dalam risetnya, (30/1), merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.300 per saham.
Alasannya, ROTI termasuk dalam perusahaan manufaktur. Artinya, operasional ROTI selama ini sangat bergantung pada tinggi rendah harga bahan baku utama seperti wheat atau tepung terigu. Sementara, dalam beberapa waktu terakhir harga jual terigu secara global mengalami penurunan cukup signifikan.
Tercatat sepanjang 2013, harga gandum secara global mengalami turun 22%, sedangkan secara year to date tahun 2014 harga jual gandum turun 6%. Penurunan harga bahan baku utama itu memberikan dampak positif terhadap penurunan biaya produksi ROTI.
Selama ini, produk keluaran ROTI fokus untuk pasar kelas menengah ke bawah. Namun, tahun 2014 ROTI memutuskan memasuki pasar premium, dengan menggulirkan beberapa produk baru guna dipasarkan dalam segmen tersebut.
Selain memiliki marjin yang lebih tinggi, keputusan ini akan semakin menegaskan posisi ROTI sebagai produsen roti terbesar di Indonesia. Hanya saja, proyeksi positif dibatasi adanya potensi labor strike yang kemungkinan kembali terjadi tahun ini. Hal ini tentunya bisa mengganggu operasional ROTI.
Tengok saja labor strike yang terjadi tahun sebelumnya. Saat itu aktivitas operasional ROTI terganggu selama enam pekan akibat dari aksi itu. Alhasil, laba bersih ROTI semester I 2013 hanya tumbuh 5%. Padahal, pertumbuhan laba bersih ROTI pada semester I 2012 mencapai 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News