kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini rekomendasi analis Binaartha untuk saham properti usai BI pangkas bunga


Minggu, 19 Juli 2020 / 16:40 WIB
Ini rekomendasi analis Binaartha untuk saham properti usai BI pangkas bunga
ILUSTRASI. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) berimbas positif bagi emiten properti


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menggunting suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 15 Juli dan 16 Juli 2020 yang lalu.

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama Analis Binaartha Sekuritas menuturkan, penurunan suku bunga acuan ini berimbas positif bagi emiten properti lantaran bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) juga akan ikut turun.

Selain itu, penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat atau PP Tapera serta tren kenaikan permintaan pada properti golongan menengah ke bawah juga menjadi angin segar untuk sektor properti.

Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, jadi angin segar untuk saham sektor properti

Hanya saja, sekarang ini sektor properti masih menghadapi sejumlah tantangan yang dapat menekan kinerja. Misalnya saja ketidakpastian perekonomian global akibat pandemi Covid-19.

"Penurunan kinerja perekonomian nasional dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2020 turut menjadi tantangan untuk sektor properti," ujar Nafan ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/7).

Untuk rekomendasi saham properti, Nafan menyarankan pelaku pasar bisa mencermati saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Pada akhir perdagangan Jumat (17/7), saham SMRA ditutup melemah 2,48% ke level Rp 590 per saham.

Pergerakan harga saham SMRA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

Makanya ia merekomendasikan investor untuk akumulasi beli pada area level 575 hingga 595 dengan target harga secara bertahap di level 615, 635, 655, 735 dan 845.

Selanjutnya, Nafan menyarankan pelaku pasar untuk masuk saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) di area 114 – 117 dengan target harga Rp 120, Rp 155, Rp 190, dan Rp 224.

Kemudian buy saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) di area 109 – 112 dengan target harga Rp 118, Rp 125, Rp 141, dan Rp 156.

Baca Juga: Duta Pertiwi (DUTI) menebar dividen Rp 300 per saham, ini jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×