Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menggunting suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 15 Juli dan 16 Juli 2020 yang lalu.
Muhammad Nafan Aji Gusta Utama Analis Binaartha Sekuritas menuturkan, penurunan suku bunga acuan ini berimbas positif bagi emiten properti lantaran bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) juga akan ikut turun.
Selain itu, penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat atau PP Tapera serta tren kenaikan permintaan pada properti golongan menengah ke bawah juga menjadi angin segar untuk sektor properti.
Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, jadi angin segar untuk saham sektor properti
Hanya saja, sekarang ini sektor properti masih menghadapi sejumlah tantangan yang dapat menekan kinerja. Misalnya saja ketidakpastian perekonomian global akibat pandemi Covid-19.
"Penurunan kinerja perekonomian nasional dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2020 turut menjadi tantangan untuk sektor properti," ujar Nafan ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/7).
Untuk rekomendasi saham properti, Nafan menyarankan pelaku pasar bisa mencermati saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Pada akhir perdagangan Jumat (17/7), saham SMRA ditutup melemah 2,48% ke level Rp 590 per saham.
Pergerakan harga saham SMRA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.
Makanya ia merekomendasikan investor untuk akumulasi beli pada area level 575 hingga 595 dengan target harga secara bertahap di level 615, 635, 655, 735 dan 845.
Selanjutnya, Nafan menyarankan pelaku pasar untuk masuk saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) di area 114 – 117 dengan target harga Rp 120, Rp 155, Rp 190, dan Rp 224.
Kemudian buy saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) di area 109 – 112 dengan target harga Rp 118, Rp 125, Rp 141, dan Rp 156.
Baca Juga: Duta Pertiwi (DUTI) menebar dividen Rp 300 per saham, ini jadwalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News