kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.224   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.168   -46,10   -0,64%
  • KOMPAS100 1.046   -6,54   -0,62%
  • LQ45 811   -5,20   -0,64%
  • ISSI 226   -0,09   -0,04%
  • IDX30 425   -1,99   -0,47%
  • IDXHIDIV20 501   -3,01   -0,60%
  • IDX80 117   -0,41   -0,35%
  • IDXV30 119   -0,41   -0,35%
  • IDXQ30 139   -0,40   -0,29%

Ini racikan berita halaman rekomendasi hari ini


Sabtu, 04 Oktober 2014 / 07:00 WIB
Ini racikan berita halaman rekomendasi hari ini
ILUSTRASI. Manga Borut: Naruto Next Generations


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harian KONTAN edisi Sabtu (4/10) pada rubrik Rekomendasi memiliki berita pilihan untuk Anda. Salah satu berita yang layak Anda simak adalah profil emiten PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) yang mengakuisisi terminal curah kering. Pengelola bisnis tersebut adalah PT Nusa Prima Logistik di Surabaya Jawa Timur. Dalam aksi ini, FISH kerjasama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) untuk mengambil saham Nusa Prima Logistik. Dari aksi ini, FISH memiliki 3.250 saham setara dengan 65% dari jumlah saham Nusa Prima. Nilai pembelian pelabuhan tersebut Rp 812,5 juta.

Kedua ada berita tentang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). BUMI membeberkan alasan pembatalan sebagian rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT IV) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.
Dalam materi paparan publik yang dirilis Jumat (3/10) BUMI mengatakan, batalnya penerbitan 12,65 miliar saham baru lewat rights issue lantaran kekurangan permintaan (undersubscription). "Para kreditor tidak bersedia menerima pembayaran pinjaman dalam bentuk saham," tulis manajemen BUMI.
Imbasnya, BUMI tak mampu meraih dana tunai yang seharusnya US$ 275 juta atau setara Rp 3,16 triliun dari rights issue. BUMI kembali memasukkan 12,65 miliar saham dalam portepel.

Selain itu ada berita tentang saham PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) membeli kembali (buyback) 4,07 juta saham di Rp 2.101 per saham. Aksi tersebut menelan dana Rp 8,56 miliar. Aksi buyback saham ini merupakan buntut rencana penggabungan usaha (merger) dengan anak usahanya, PT Pradja Pharin (Prafa). DVLA bertindak sebagai pihak yang menerima penggabungan. Sedangkan, Prafa sebagai perusahaan menggabungkan diri.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×