kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini proyeksi nilai dan harga rights issue Bank Rakyat Indonesia (BBRI)


Selasa, 06 Juli 2021 / 20:15 WIB
Ini proyeksi nilai dan harga rights issue Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
ILUSTRASI. BBRI akan mengadakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak 28,68 miliar atau setara dengan 23,25% modal disetor saat ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembentukan holding ultra-mikro di bawah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pengambilalihan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) diperkirakan akan memberikan sinergi yang positif.

Head of Research PT Samuel Sekuritas, Suria Dharma dalam risetnya mengungkapkan, pengambilalihan akan dilakukan pada 1,75x PBV yang dianggap fair. Di sisi lain, inbreng pemerintah dilakukan pada nilai pengambilalihan sebesar Rp 54,8 triliun.

"Sehingga berarti ada kas Rp 41,7 triliun diharapkan akan diperoleh dari porsi masyarakat yang melaksanakan rights dan bukan untuk mengambil alih Pegadaian-PNM, tapi lebih untuk meningkatkan struktur modal sekaligus CAR yang diperkirakan akan meningkat menjadi 23% dari 19,8% di kuartal I-2021," ungkap Suria.

Dengan kata lain, total nilai rights issue BBRI bisa mencapai Rp 95,6 triliun. Mengingat besarnya rencana rights issue ini, maka untuk jangka pendek diperkirakan akan ada tekanan terhadap harga saham BBRI karena bobotnya yang tinggi di portfolio investor maupun IHSG.

Walaupun demikian, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli BBRI dengan target harga di Rp 5.300  per saham (3.1x PBV 21F).

Baca Juga: Ada holding ultra mikro, sumber dana kredit mikro menjadi lebih kuat

BBRI akan mengadakan rights issue untuk mengambil alih Pegadaian dan PNM. BBRI akan menjadi holding ultra-mikro dengan mengambil alih saham pemerintah RI di Pegadaian dan PNM. Pembahasan detailnya akan dilakukan setelah mendapat persetujuan RUPSLB tanggal 22 Juli 2021.

Pengambilalihan Pegadaian dan PNM rencananya dilakukan pada valuasi Rp 48,7 triliun dan Rp 6,1 triliun atau total Rp 54,8 triliun yang merefleksikan sekitar 1,75x PBV keduanya berdasarkan data kuartal pertama 2021.

Pemerintah akan mengambil bagian atas seluruh rights yang menjadi haknya dengan melakukan inbreng atas saham milik pemerintah di Pegadaian (99%) dan PNM (99%). Sedangkan pelaksanaan rights yang berasal dari porsi masyarakat akan disetorkan kepada BBRI dalam bentuk tunai.

BBRI akan mengadakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak 28,68 miliar atau setara dengan 23,25% modal disetor saat ini. Dengan target total nilai rights issue Rp 95,6 triliun, maka menurut hitungan Kontan.co.id, harga rights issue BBRI bisa berada di sekitar Rp 3.334 per saham.

Baca Juga: Pembentukan holding ultra mikro akan dorong pertumbuhan berkelanjutan BRI

Per 31 Maret 2021, Pegadaian dan PNM memiliki total aset sebesar Rp 107,5 triliun atau setara 7,6% dari aset BBRI dengan total ekuitas sebesar Rp 31,3 triliun atau setara 16,1% total ekuitas BBRI. "Nilai akuisisi yang kami anggap masih menarik adalah tidak melebihi Rp 62,3 triliun (2x PBV)," imbuh Suria.

Di sisi lain, penambahan ekuitas juga harus diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang berimbang sehingga tingkat ROE dapat dipertahankan. Dengan adanya rights issue ini, kapitalisasi pasar BBRI berpotensi mendekati atau melebihi Rp 600 triliun.

Baca Juga: PP pembentukan holding ultra mikro terbit, Pegadaian dan PNM jadi anak usaha BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×