Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru bergerak anomali. Indeks sesi pertama hari ini, Selasa (2/7), ditutup dengan pelemahan 0,10% ke level 4.973,68 meski rilis data inflasi sesuai target.
Riset HP Putihrai siang ini menjelaskann pelemahan tipis tersebut lebih banyak diakibatkan oleh aksi profit taking. Ini merupakan kelanjutan atas dampak pelemahan IHSG yang tejadi beberapa hari belakangan ini.
Untuk sesi kedua, indeks diramal akan menguji Support-Resistance 4875. Pengujian ini berpotensi menentukan arah jangka pendek IHSG ke depan.
Bila IHSG mampu bertahan di support tersebut, fase konsolidasi (Sideways) kemungkinan berakhir, dan selanjutnya IHSG berpeluang menuju kisaran Resistance berikutnya pada level 4.975, sebelum menuju angka psikologis 5.000. Support terdekat masih pada kisaran level 4.830-4840.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya bilang, range pergerakan IHSG saat ini ada di 4.862-4.903. Indeks memang tengah berada di zona merah. Namun, data-data ekonomi yang baru saja dirilis merupakan fundamental baik bagi IHSG.
"Jadi, pembalikan arah IHSG menuju uptrend jangka pendek kembali terbuka ," pungkas William. Untuk sesi kedua, dia merekomendasikan saham ASII, BBTN, MAPI, KLBF, EXCL, TINS, ANTM, MYOR, dan ROTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News