Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kemarin (24/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilanda aksi jual sehingga indeks kembali ditutup di zona merah. Diperkirakan, pelemahan masih akan terjadi hari ini.
"Kami perkirakan, IHSG akan berpotensi melemah terbatas dengan kisaran pergerakan pada level support 4.404 - 4.411 dan level resistance 4.517 - 4.544," ujar Teuku Hendry Andrean, analis Danpac Sekuritas, (25/9).
Hendry melanjutkan, pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh situasi ekonomi global yang tidak kondusif, terutama situasi di AS. Selain itu, pergerakan indeks juga bakal terbebani dengan kekhawatiran para investor yang sedang khawatir dengan perkembangan perdebatan plafon utang AS sebelum tanggal jatuh tempo 1 Oktober mendatang.
"LPKR, PGAS, LSIP bisa dikoleksi," tandas Hendry.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menjelaskan, selain masalah isu asing, IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri, khususnya pendapat Bank Indonesia (BI) yang tidak sinkron dengan pendapat Badan Pusat Statistik (BPS).
BI mengatakan bulan September akan terjadi inflasi, sementara BPS mengatakan potensi inflasi masih besar apalagi dengan adanya program mobil murah. "Jadi, sabun yang tersedia untuk 'aksi cuci piring' masih cukup banyak," imbuh Edwin.
Menurutnya, IHSG masih akan melanjutkan kejatuhan, dengan pergerakan di kisaran 4.411-4.542. CPIN dan JSMR merupakan saham dengan rekomendasi buy, sementara saham lain yang bisa dicermati adalah seperti PGAS, BBCA, SMRA, dan CTRA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News