Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Saham PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) bergerak volatile dalam sepuluh hari terakhir.
Saham emiten perkebunan itu bahkan sempat menyentuh level tertingginya, Rp 7.300 per saham pada 22 Oktober lalu. Namun, keesokan harinya saham SMAR ditutup melemah ke level Rp 6.700 per saham.
Tren penurunan saham ini terjadi. Bahkan, pada penutupan perdagangan kemarin, saham SMAR turun 500 poin ke level Rp 6.100 per saham. Sementara pada perdagangan hari ini, saham SMAR naik 200 poin (3,82%) ke level Rp 6.100 per saham.
Muhammad Alfatih, analis Samuel Sekuritas menilai, pergerakan saham SMAR dipicu oleh tidak likuidnya saham SMAR. Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat likuid atau tidaknya suatu saham adalah dengan mengacu pada jumlah saham beredar di publik (free float) saham yang bersangkutan.
Sementara free float saham SMAR hanya 80,3 juta saham. Bandingkan dengan free float saham AALI yang memiliki angka lebih besar, yaitu sebanyak 319,91 juta saham.
Free float yang sedikit membuat saham yang bersangkutan bergerak liar jika sekali-kali ada transaksi. Hari ini saja saham SMAR baru diperdagangkan satu kali, tapi harganya sudah naik 200 poin.
"Free float -nya kecil, jadi tidak likuid. Kalau saham tidak likuid seperti ini memang pergerakannya agak random," tutur Muhammad kepada KONTAN, (29/10).
Terlepas dari masalah volatilitas, saham SMAR juga sedang menguji level support Rp 6.300. Muhammad bilang, jika saham itu tidak mampu kembali ke level Rp 6.600 per saham maka range pergerakannya diperkirakan ada di level Rp 5.600-Rp6.600 per saham. "Ini pergerakan untuk jangka menengah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News