Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen es krim, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) yakin target kinerja yang dipatok di awal tahun dapat tercapai. Asal tahu saja, Campina Ice Cream menargetkan penjualan sebesar Rp 1 triliun di sepanjang tahun 2021.
Presiden Direktur Campina Ice Cream Samudera Prawirawidjaja mengatakan, keyakinan tersebut karena melihat hasil kinerja periode kuartal III 2021 yang mencatat kenaikan penjualan 6,85% dan mencapai Rp 761,33 miliar.
"Target pendapatan Campina tahun 2021 adalah Rp 1 triliun. Kami tetap optimistis mencapai target tersebut dan kami berharap bisa mencapainya," kata dia pada kesempatan public expose yang berlangsung virtual, Selasa (30/11).
Sebagai informasi berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, CAMP mencatatkan pendapatan senilai Rp 761,33 miliar atau naik 6,85% dari sebelumnya Rp 712,51 miliar pada kuartal III-2021.
Baca Juga: Campina Ice Cream (CAMP) raih penjualan bersih Rp 761,33 miliar hingga kuartal III
Ini membuat laba bersih setelah pajak Campina Ice Cream melonjak 256,70% menjadi Rp 81,04 miliar di akhir September 2021. Padahal di sembilan bulan pertama 2020, laba bersih setelah pajak CAMP hanya Rp 22,82 miliar.
Dilihat dari pendapatan di luar penjualan makanan, CAMP tercatat juga menikmati kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp 3 miliar dari sebelumnya Rp 2,71 miliar.
Samudera melanjutkan, di masa pandemi konsumsi masyarakat terhadap es krim memang meningkat, terutama yang bersifat konsumsi rumahan (home consumptio). Namun dari sisi channel distribusi mengalami hambatan akibat pemberlakuan PPKM.
"Kami berharap kondisi tidak memburuk sehingga diberlakukan PPKM. Pada pemberlakuan PPKM level tiga pada Juli sampai Agustus lalu memang memberikan dampak pada penjualan kami. Tapi kami yakin tahun ini masih bisa terus tumbuh," paparnya lagi.
Sementara itu, mengenai serapan capex, CAMP tidak memberikan jawaban lebih jauh. Perusahaan menyediakan capex senilai Rp 40 miliar tahun ini.
Samudera bilang, capex tersebut tidaklah besar dan alokasi masih diarahkan pada ekspansi pasar dan perbaikan manufaktur (manufacture improvement).
"Situasi saat ini masih belum menentu jadi kami tidak anggarkan capex terlalu besar. Masih sama dengan tahun ini, pada tahun 2022 mendatang alokasi penggunaan capex masih akan digunakan untuk ekspansi pasar dan improvement manufacturing. Adapun jumlah capex untuk 2022 masih dalam tahapan kalkulasi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News