Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks saham gabungan di mayoritas negara Asia hari ini (15/1) bertengger di zona hijau. Indeks MSCI Asia Pasific menanjak 0,6% ke level 139,43, memperbaiki penurunan terbesarnya sejak September lalu.
Indeks Nikkei 225 memimpin kenaikan tertinggi yakni 2,5% ke level 15.808,73 Sementara Indeks Hangseng naik 0,49% ke level 22.902, dan indeks KOSPI naik 0,37% ke level 1.953,28.
Menguatnya bursa Asia ini mengekor sentimen positif dari Wall Street. Alwi Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia bilang, data-data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) lebih bagus dari perkiraan. "Data itu membuat bursa Asia sumringah, dan sentimen tersebut masih akan berlanjut dalam jangka pendek," jelasnya, Rabu (15/1).
Dia bilang, pelemahan nilai tukar Yen menjadi amunisi tambahan untuk indeks Nikkei. Indeks Jepang ini mendorong kenaikan indeks saham acuan regional lainnya. Sementara itu, sejumlah data ekonomi AS menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat.
Alwi menjelaskan, sentimen bursa regional Asia masih akan disetir dari data-data AS. Pasalnya masih belum ada data dari bursa Asia yang ditunggu-tunggu.
Investor juga menunggu data-data ekonomi yang mengacu pada pemotongan stimulus yang dilakukan Federal Reserve. "Kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap dan masih menjadi perhatian utama bagi para investor," ujarĀ Andre Setiawan, Analis Minna Paddi Investama.
Dia memperkirakan, di bulan Januari ini, indeks bursa Asia diperkirakan masih akan bergerak positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News