Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate, PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan kinerja positif pada tahun 2016. Meskipun perusahaan membukukan pendapatan yang naik tipis dibandingkan dengan tahun 2015.
Mengutip laporan keuangan yang di rilis, Selasa (21/3), perusahaan dengan kode emiten BSDE di Bursa Efek Indonesia itu mencatatkan pendapatan pada 2016 sebesar Rp 6,52 triliun. Angka ini naik 5,02% dibandingkan dengan tahun 2015 yang terbukukan Rp 6,2 triliun.
Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menyatakan sampai dengan Februari 2017, kinerja BSDE masih inline. Dia menyatakan, pencapaian marketing sales BSDE sampai Februari 2017 sebesar Rp 1,3-Rp 1,4 triliun. Angka ini lebih tinggi dari capaian Q1-2016 yang sebesar Rp 1,2 triliun. "Pencapaian marketing sales sampai Februari 2017 (2M17) saya lihat relatif tinggi untuk BSDE," ujar Bima kepada KONTAN, Selasa (21/3).
Sementara beban pokok penjualan pada 2016 tercatat Rp 1,84 triliun. Angka itu naik 17,1% dibandingkan dengan tahun 2015 yang terbukukan Rp 1,57 triliun. Hal ini, membuat laba kotor perseroan pada 2016 menjadi Rp 4,68 triliun.
Namun, BSDE mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas mengalami penurunan. Dari tahun 2015 yang tercatat Rp 2,13 triliun atau turun 16,04% menjadi Rp 1,79 triliun. "Tapi penurunan kerugian ini lebih disebabkan kerugian kurs kalau menurut saya. Penjualan BSDE sendiri ternyata naik 5% YoY dan 5% di atas estimasi para analis," ungkapnya.
Menurutnya, kinerja BSDE masih cukup bagus. Perusahaan menargetkan marketing sales dari proyek komersial sebesar Rp 2,9 triliun pada 2017 atau naik 71% dari capaian 2016.
Bima menilai, BSDE didukung dengan persediaan lahan yang sangat besar dan pengalaman mengeksekusi penjualan dalam jumlah besar. Selain itu, juga didukung oleh lokasi dan sarana serta pra-sarana disekitar area komersial. "Ada potensi BSDE mencapai target tersebut," ungkapnya.
Kinerja BSDE tersebut, menurutnya juga didukung oleh program tax amnesty yang dikeluarkan manajemen pada kuartal 4-2016. Bima juga mengestimasi ada peningkatan marketing sales secara industri properti di 2017. Sumbernya berasal dari selesainya ketidakpastian politik seiring dengan Pilkada DKI di 2H17, selesainya tax amnesty pada Maret 2017 dan mulai terlihat dampak positif dari relaksasi pemerintah dan BI sejak 2016 di 2H17. Dia merekomendasikan buy dengan target harga 2.260.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News