Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Permintaan semen domestik tampak mengalami perlambatan. Kondisi ini pun turut memukul penjualan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Pada periode Januari sampai April 2014, penjualan semen SMGR hanya naik 2,9% year on year.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya, perlambatan penjualan semen terkait dengan perlambatan pertumbuhan properti yang sedang terjadi. "Sehingga permintaan semen tidak banyak," ujarnya, Minggu (18/5).
Meski begitu, para emiten semen masih bisa menggantungkan diri dari sektor konstruksi yang tetap mengalami peningkatan. Menurut William, konsumsi semen domestik akan mulai mengalami kenaikan di semester kedua. Sehingga, target permintaan semen domestik senilai 6% pun masih dapat terpenuhi.
Ia memperkirakan, produksi semen SMGR masih dapat tumbuh sekitar 5% sampai 10% di tahun ini. Emiten pelat merah tersebut pun masih akan menguasai pangsa pasar semen domestik. Sampai April, SMGR terlihat memeluk pangsa pasar semen sebesar 43,91%.
Pekan lalu, saham SMGR tutup di harga Rp 15.950. William pun merekomendasikan hold dengan target harga di kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News