Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Selasa (6/12) menghadirkan berita bursa yang menarik Anda simak. Pada halaman empat rubrik bursa ada beberapa berita pilihan. Pertama, rencana penawaran saham perdana sejumlah emiten di tahun ini. Setidaknya ada 17 emiten telah berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Salah satunya adalah PT Bank Yudha Bhakti yang menargetkan mencatatkan diri di BEI pada 13 Januari. Bank Yudha akan menerbitkan 11,93% modal atau setara 300 juta saham di harga Rp 115.Selain Bank Yudha, menurut Hoesen, Direktur Penilaian BEI mengatakan, 17 bakal calon emiten anyar terdiri dari 10 calon emiten yang batal IPO di 2014. Perusahaan tersebut rencananya akan melantai di bursa pada tahun ini.
Kedua, kepemilikan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) berubah. Tercatat, dua perusahaan telah melakukan transaksi pembelian. Pertama Archipelago Investment Pte. Ltd yang berbasis di Singapura membeli 455 juta saham EMTK, setara 8,01% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Archipelago membeli saham EMTK di harga Rp 5.490 dari pemegang saham pengendali EMTK, Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Dengan begitu, total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 2,7 triliun. Transaksi dilakukan pada 29 Desember lalu. Sementara itu, PT Adikarsa Sarana justru menambah kepemilikan saham EMTK sebanyak 479,46 juta di harga Rp 4.800 per saham. Sehingga nilai transaksi Adikarsa Rp 2,3 triliun.
Ketiga, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) siap menggelar aksi korporasi. Perusahaan distributor dan manufaktur bahan kimia ini berencana memecah nilai nominal saham alias stock split. Manajemen LTLS menetapkan rasio stock split sebesar 1:2, yakni dari sebelumnya Rp 250 per saham menjadi Rp 125 per saham. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada Senin (5/1), LTLS menjadwalkan perdagangan saham dengan nominal baru di pasar reguler dan negosiasi dilaksanakan pada 9 Januari 2015. Ini berarti perdagangan saham nominal lama berlangsung hingga 8 Januari.
Selanjutnya ada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak menurun. Pada perdagangan Senin (5/1), IHSG melemah 0,43% menjadi 5.219,99. Analis menilai, koreksi IHSG akibat pelemahan harga minyak dunia. Pemicu lain adalah data manufaktur Eropa, Amerika Serikat (AS) dan China yang lebih rendah daripada ekspektasi.
Terakhir tentang PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) mendapat kredit dari Bank BNI. Dana tersebut untuk merenovasi hotel milik Grahamas.
Manajemen emiten saham ini mengincar pinjaman bank Rp 22 miliar untuk rencana tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News