kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini langkah preventif Kapuas Prima (ZINC) menjaga kinerja di tengah wabah corona


Senin, 23 Maret 2020 / 15:51 WIB
Ini langkah preventif Kapuas Prima (ZINC) menjaga kinerja di tengah wabah corona
ILUSTRASI. Kapuas Prima (ZINC) ini telah melakukan langkah preventif sejak bulan Januari 2020.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona (Covid-19) membuat beberapa emiten menyiapkan langkah antisipasi guna menyelamatkan kinerja operasional. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

Emiten pertambangan ini telah melakukan langkah preventif sejak bulan Januari 2020. ZINC melakukan monitoring terhadap seluruh aktivitas keluar masuk karyawan dan operasi.

“Terrnasuk di dalamnya monitoring terhadap suhu tubuh, pencatatan riwayat perjalanan, pencatatan riwayat jenis penyakit 2-3 bulan sebelumnya, dan disinfektasi di setiap lokasi,” ujar Direktur Kapuas Prima Coal Hendra S. William dalam siaran pers, hari ini (23/3).

Baca Juga: Ini Penyebab Pendapatan dan Laba Bersih ZINC di Tahun Lalu Meningkat

Lebih lanjut, Hendra tidak menampik bahwa sentimen Covid-19 sempat membuat harga komoditas seng (zn), timbal (Pb) dan perak (Ag) turun. Namun, prediksi dia hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh karena ZINC sudah mengamankan kontrak penjualan hingga bulan Juni 2020.

“Fluktuasi harga komoditas global adalah risiko yang sudah sering kami hadapi. Kami justru terus meningkatkan produksi supaya perputaran kas dapat berjalan lancar,” sambung dia.

Baca Juga: Kelanjutan konstruksi proyek smelter dalam ancaman wabah corona

Tahun lalu, ZINC mencatatkan produksi ore sebesar 476.000 ton sepanjang tahun 2019 atau meningkat 39,40% secara year on year (yoy). Realisasi ini juga melebihi target yang dicanangkan sebesar 450.000 ton. Tahun ini, ZINC menargetkan peningkatan produksi sekitar 20% hingga 25% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×