Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 78,99 miliar. Setiap pemegang saham akan memperoleh dividen interim Rp 30 per saham.
Direktur Trans Power Marine Rudy Sutiono mengatakan pembagian dividen interim telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris sambil mempertimbangkan posisi keuangan TPMA.
"Kondisi cash flow TPMA yang sangat baik menjadi pertimbangan untuk dapat berbagi bersama para investor yang telah mendukung kami," kata Rudy kepada Kontan.co.id, Senin (6/11).
Baca Juga: Kinerja Solid, Dividen Trans Power Marine (TPMA) Berpotensi Makin Gemuk
Berikut jadwal lengkap pembayaran dividen TPMA:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 14 November 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 November 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 16 November 2023
- Recording date: 16 November 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 17 November 2023
- Pembayaran dividen: 5 Desember 2023
Dengan harga saham TPMA yang ada di Rp 680 per saham pada Senin (6/11), yield dividen Trans Power Marine sebesar 4,41%
TPMA optimistis bisa menjaga kinerja positif hingga tutup 2023. Emiten transportasi logistik ini menargetkan laba bersih bisa tumbuh double digit.
Menilik laporan keuangan per 30 September 2023, TPMA membukukan pendapatan sebesar US$ 48,03 juta, naik 5,27% secara tahunan atau year on year (YoY) dari US$ 45,62 juta. Laba bersih TPMA mencapai US$ 13,15 juta, melonjak 37,14% secara tahunan.
Rudy menyampaikan dengan raihan per kuartal III-2023, pihaknya akan terus mempertahankan kinerja yang telah dicapai hingga tutup tahun ini.
Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Kantongi Laba Bersih US$ 13,15 Juta Hingga Kuartal III-2023
Asal tahu saja, TPMA menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing bisa tumbuh sebesar 30% hingga 40% di sepanjang 2023.
"Untuk itu, Trans Power Marine akan memberikan pelayanan yang maksimal, merawat vessel hingga meningkatkan kemampuan personel," kata Rudy.
TPMA telah menyiapkan anggaran senilai US$ 40 juta untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk tahun 2024 yang akan digunakan untuk pembelian kapal baru.
Rudy menjelaskan hingga kuartal III-202, TPMA telah memiliki dua set kapal baru. Untuk satu set tug and barge membutuhkan dana sekitar US$ 3,5 juta.
"Kemungkinan di awal tahun depan TPMA akan kedatangan ada kapal baru," jelas dia.
Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Optimistis Bisnis Melaju Positif hingga Akhir Tahun Nanti
Investment Analyst Stockbit Arvin Lienardi menuturkan aksi korporasi ini cukup di luar dugaan, mengingat TPMA tidak pernah membagikan dividen interim sebelumnya.
Dari sisi kinerja, TPMA berhasil mempertahankan pertumbuhan yang solid sepanjang 2023. Menurutnya, bisnis logistik masih menjanjikan seiring dengan kondisi undersupply kapal.
Stockbit Sekuritas memproyeksikan, laba bersih TPMA mencapai US$ 18,1 juta. Dengan asumsi dividen payout ratio sebesar 60%, dividen TPMA mencapai Rp 65 per saham.
"Dengan asumsi payout ratio sebesar 60% dan annualized EPS di Rp 104, dividend yield TPMA untuk 2023 dapat mencapai 9,6%," jelas Arvin.
Arvin menghitung dengan asumsi P/E ratio di atas 10 kali dan laba bersih annualized 2023, TPMA berpotensi diperdagangkan pada Rp 1.040 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News