Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kabar gembira bagi investor ritel. Pemerintah bakal kembali menjajakan sukuk ritel seri SR-008, 19 Februari 2016 nanti.
Lalu, apa saja keuntungan investasi di sukuk ritel?
Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan investor akan diuntungkan karena kupon sukuk ritel lebih tinggi ketimbang obligasi konvensional.
Dia memprediksi, kupon SR-008 akan berkisar 8,25% hingga 8,5%. Asumsi tersebut mempertimbangkan yield obligasi pemerintah saat ini berjangka waktu tiga tahun yang sekitar 8,31%.
Instrumen ini juga lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan deposito. Pasalnya, investor tak hanya mendapatkan kupon, namun juga selisih dari kenaikan harga atau capital gain di pasar sekunder.
Ditambah lagi, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate ke level 7,25% pada Januari 2016 memicu tren penurunan yield dan kenaikan harga obligasi. Bahkan menurut Nico, BI rate masih berpotensi kembali turun hingga akhir tahun.
"Apalagi secara historical sejak SR-004, kenaikan harga terjadi sejak issued antara 1% hingga 2%," tutur Nico, Jakarta, akhir pekan lalu.
Sukuk ritel juga pas digenggam oleh investor yang menginginkan pergerakan harga stabil. Sebab, volatilitas harga sukuk ritel tak setinggi obligasi konvensional. "Tingkat likuiditas sukuk ritel masih kalah dibandingkan ORI (obligasi negara ritel) sehingga harga tidak terlalu volatile," ujar Nico.
Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo menambahkan kupon sukuk ritel akan lebih tinggi ketimbang suku bunga deposito. Tingkat bunga simpanan denominasi rupiah di bank umum yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Januari 2016 saja hanya sebesar 7,5%. Sedangkan tingkat bunga penjaminan di bank perkreditan rakyat (BPR) sekitar 10%.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie mengamini saat ini rata-rata suku bunga deposito sesuai dengan tingkat penjaminan LPS. Potongan pajak sukuk ritel juga hanya sebesar 15% atau lebih kecil apabila dibandingkan dengan deposito yang sebesar 20%.
"Dengan ekspektasi adanya penurunan BI rate lanjutan, maka sukuk ritel akan lebih menarik. Apalagi apabila BI rate turun setelah penerbitan sukuk ritel," kata Roby.
Keuntungan lain, sukuk ritel merupakan investasi aman karena dijamin seluruhnya oleh pemerintah. "Imbalan yang ditawarkan juga menarik untuk jenis instrumen tenor pendek," ujar Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News