Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kontrak harga emas dunia kembali menembus rekor baru. Pagi tadi, kontrak harga emas di NYMEX untuk pengantaran cepat naik 0,1% menjadi US$ 1.488,68 per troy ounce. Pada pukul 10.00 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.485,35. Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Juni di New York juga meroket ke level rekor baru di posisi US$ 1.489,70 per troy ounce.
Namun, melonjaknya harga emas tidak diikuti oleh kenaikan saham PT Aneka Tambang (ANTM). Malah, saham milik produsen emas ini dilanda aksi jual. Pada pukul 13.03, saham ANTM tercatat turun 1,6% menjadi Rp 2.325.
Menurut Managing Research Indosurya Securities Reza Priyambada, pergerakan harga saham tidak selamanya mengikuti pergerakan harga komoditas. "Memang sudah menjadi persepsi investor kalau Antam itu identik dengan emas. Padahal, tidak bisa dihubungkan begitu saja," jelasnya.
Reza memaparkan, berdasarkan laporan kinerjanya, pendapatan terbesar ANTM berasal dari feronikel yang mencapai 42%. Sementara, pendapatan dari emas menyumbang sekitar 21,94%. "Itu pun berada di posisi ketiga setelah bijih nikel yang mencapai 27%," kata Reza.
Lantas, apa yang menyebabkan penurunan saham ANTM hari ini? Menurutnya, saham ANTM termasuk salah satu bluechips yang terkena aksi jual. Dia memaparkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mayoritas saham sudah masuk area overbought. Artinya, "Indeks dan sejumlah saham rawan profit taking," imbuh Reza.
Sebab, secara fundamental, kinerja ANTM cukup memuaskan. "Tingkat pendapatannya naik. Bahkan laba bersihnya naik 2,78 kali. Sangat besar," katanya.
Dilihat secara teknikal, diperkirakan ANTM akan berada pada support 2.275-2.325 dan resistance 2.375-2.450. Candle membentuk pola tweezers bottom setelah mengalami penurunan beberapa hari.
"Hal ini mengindikasikan berkurangnya kekuatan daya jual untuk menekan harga. Apalagi tekanan jual sebelumnya telah membawa ANTM berada di bawah area overbought," urainya panjang lebar.
Dia menambahkan, MACD gagal membentuk death cross dengan histogram positif yang mendatar. RSI, Williams %R, dan Stochastic masih mencoba reversal untuk menyentuh kembali area overbought. "Bila pasar mendukung, ANTM bisa limited buy pada kisaran harga Rp 2.325-2.375 dengan target harga Rp 2.450. Cut loss bila menyentuh Rp 2.250," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News