Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bergerak positif pada transaksi perdagangan hari ini (23/8). Per pukul 14.10 WIB, saham KLBF menanjak 1,54% menjadi Rp 1.320. Pada transaksi sebelumnya, saham KLBF sempat menyentuh level Rp 1.340.
Data Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini yaitu: Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 4,775 miliar, Mandiri Sekuritas senilai Rp 4,450 miliar, dan Danareksa Sekuritas senilai Rp 3,343 miliar.
Belakangan, banyak pihak yang memprediksi kinerja KLBF akan memburuk seiring pelemahan rupiah. Maklum, perusahaan ini banyak menggunakan bahan baku impor.
Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, pelemahan nilai tukar rupiah bukan merupakan hal yang positif bagi KLBF. Penggunaan bahan baku impor dalam kegiatan produksi menjadi alasan utama meningkatnya biaya produksi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
"Pengelolaan persediaan (inventori management) yang baik dan efisiensi internal dapat menjadi strategi yang tepat dalam menghadapi pelemahan rupiah dalam jangka pendek. Namun demikian, jika pelemahan rupiah tetap berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada peningkatan biaya produksi.
Di lain sisi, lanjut Betrand, pendapatan KLBF yang didominasi dari penjualan dalam negeri tidak memberikan nilai tambah bagi pelemahan nilai tukar rupiah.
"Jika tidak disiasati, kondisi ini akan menggerus margin keuntungan KLBF," urainya.
Betrand berpendapat, penyesuaian harga jual produk merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan KLBF. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan pada seluruh produk KLBF, khususnya obat generik. "Penyesuaian harga pada produk KLBF yang lain juga hendaknya dilakukan dengan cermat agar tidak mengurangi pangsa pasar produk KLBF," paparnya.
Secara fundamental, eTrading merekomendasikan buy untuk saham KLBF dengan estimated value Rp 1.660 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News