kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan IPO MBAP downsize hingga 2%


Kamis, 10 Juli 2014 / 13:11 WIB
Ini alasan IPO MBAP downsize hingga 2%
ILUSTRASI. BMKG Mencatat Gempa Magnitudo 3,1 di Kota Jayapura


| Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) pada awalnya ingin melepas 273,03 juta saham atau 22% dari modal ditempatkan dan disetor melalui initial public offering (IPO). Namun pada pelaksanaannya, saham yang dilepas mengalami penurunan atau downsize menjadi 245,45 juta saham.

"Ini karena setelah kami hitung lagi ternyata melepas 20% saham dari modal disetor sudah cukup, khususnya untuk kebutuhan belanja modal perusahaan," jelas Boumediene Sihombing, Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas, (10/7).

Selain itu, soal porsi saham lama dan saham baru yang dilepas juga menjadi alasan mengapa IPO MBAP mengalami downsize hingga 2%. Perlu diketahui, tadinya 22% saham yang dilepas merupakan komposisi antara 11% saham lama dan 11% saham baru.

Lebih jauh Boumediene menjelaskan, setelah kalkulasi lebih lanjut, 10% saham baru yang dilepas ternyata sudah cukup untuk menutup kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) MBAP. Disisi lain, MBAP tidak bisa merubah komposisi sahamnya menjadi 10% saham baru dan 12% saham lama.

MBAP wajib menerbitkan saham baru dengan komposisi saham lama dan saham baru yang sesuai dengan prospektus, yakni 50% berbanding 50%. Nah, karena penyesuaian inilah maka saham lama yang diterbitkan juga diturunkan menjadi 10% demi memenuhi kuota 50:50 itu, sehingga ketemulah angka 20% saham yang terdiri dari 10% saham lama dan 10% saham baru yang dilepas dalam perhelatan IPO ini.

Kondisi pasar batubara yang masih melesu tentunya juga menjadi pertimbangan. Memang, harga batubara global masih belum bisa menggapai level tertingginya lagi, bahkan cenderung stagnan.

"Tapi, setidaknya konsumen MBAP merupakan konsumen jangka panjang sehingga fluktuasi harga batubara tidak begitu terpengaruh," pungkas Boumediene.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×