Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance (IBF) baru saja melakukan initial public offering (IPO). Dalam waktu yang bersamaan, perusahaan pembiayaan alat berat ini menerbitkan Management and Employee Stock Option Program (MESOP).
"Kami berikan stock option supaya karyawan lebih kerja keras," ujar Presiden Direktur IBF Jap Hartono, (6/11).
Jap menambahkan, perusahaan di Indonesia yang melakukan stock option tergolong masih sedikit. Dia ingin mencontoh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) yang telah melakukan stock option pasca IPO, yang dengan program ini terbukti membuat kinerja perusahaan-perusahaan tersebut semakin tinggi produktivitasnya.
Namun, MESOP dalam IPO IBF ini tidak bisa dieksekusi dalam waktu dekat. Jap ingin memiliki karyawan dengan produktivitas yang tinggi dan loyalitas terhadap perusahaan yang baik. Sehingga, opsi MESOP baru bisa dieksekusi jika karyawan tersebut telah bekerja selama tiga tahun pasca IPO ini.
"Ini kami lakukan karena kami ingin mengulang cerita sukses setelah IPO seperti Goldman Sachs," pungkas Jap.
Catatan saja, IBF melepas 1,67 miliar saham atau 40% modal ditempatkan dan disetor. Rentang harga yang ditawarkan Rp 311-Rp 383 per saham. Artinya, IBF bakal meraup Rp 519,51 miliar hingga Rp 639,79 miliar melalui IPO.
Dalam perhelatan tersebut, manajemen juga menerbitkan program MESOP sebanyak 47,2 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News