Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) penawaran tender obligasi senilai US$ 250 juta.
Emiten tambang batubara ini bermaksud untuk membiayai penawaran tender tunai (tender offer) dengan total harga pembelian (termasuk bunga yang timbul) untuk pembelian kembali sebanyak-banyaknya US$ 250 juta.
Pembelian kembali ini dilakukan terhadap dua obligasi. Pertama, obligasi senilai US$ 575 juta dengan besaran kupon 5,875% yang jatuh tempo pada 2024 (surat utang 2024). Surat Utang Senior tersebut diterbitkan oleh Indika Energy Capital III Pte. Ltd. (IEC III)
Kedua, obligasi senilai yang jatuh tempo pada 2025 senilai US$ 675 juta. Surat Utang 2025 ini memiliki tingkat kupon 8,25% yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital IV Pte. Ltd. (IEC IV).
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Kian Serius Geluti Bisnis Ekosistem Kendaraan Listrik
Keduanya dijamin secara tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Indika Energy dan beberapa anak perusahaannya, yakni PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd.
“IEC III dan IEC IV keduanya adalah anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan,” tulis Adi Pramono Sekretaris Perusahaan Indika Energy dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/6).
Dihubungi Kontan.co.id, Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengungkapkan alasan di balik buyback ini.
Berdasarkan kinerja d tahun 2021, INDY memiliki likuiditas yang solid. Sehingga, dengan melakukan buyback dapat menghasilkan penghematan biaya bunga dan mengurangi risiko refinancing.
“Dana berasal dari internal kas perusahaan,” terang Ricky.
INDY turut menikmati berkah kenaikan harga batubara. Emiten besutan Arsjad Rasjid ini mengempit pendapatan US$ 830,79 juta per akhir Maret 2022. Realisasi ini naik 58,19% secara year on year (yoy) dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 525,16 juta.
Baca Juga: India Krisis Listrik, Ini Deretan Emiten yang Ekspor Batubara ke India
Dus, INDY berhasil meraih laba bersih US$ 75,04 juta pada kuartal pertama 2022. Realisasi ini berbalik dari rugi bersih US$ 9,36 juta pada kuartal pertama 2021.
Sepanjang periode tiga bulan pertama 2022, INDY memproduksi 8,1 juta ton batubara. Produksi ini terdiri dari kontribusi PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 7,7 juta ton dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yang memproduksi 400.00 ton batubara. Tahun ini, INDY menargetkan memproduksi 34 juta ton batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News