kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.460   17,00   0,10%
  • IDX 6.840   24,11   0,35%
  • KOMPAS100 991   6,10   0,62%
  • LQ45 768   4,76   0,62%
  • ISSI 217   0,69   0,32%
  • IDX30 399   2,29   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   0,55   0,12%
  • IDX80 112   0,61   0,55%
  • IDXV30 115   0,27   0,24%
  • IDXQ30 131   0,54   0,42%

Ini alasan harga minyak berjangka WTI sempat ditutup di bawah US$ 0 per barel


Selasa, 21 April 2020 / 14:03 WIB
Ini alasan harga minyak berjangka WTI sempat ditutup di bawah US$ 0 per barel
ILUSTRASI. Harga minya WTI kontrak pengiriman bulan Mei 2020 sempat anjlok ke bawah US$ 0 per barel


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan perdagangan minyak berjangka Amerika Serikat (AS) atawa West Texas Intermediate (WTI) pada Senin (20/4) berada di bawah 0 per barel, tepatnya harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex anjlok ke minus US$ 37,63 per barel. 

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, kejadian yang belum pernah terjadi saat ini terjadi jelang berakhirnya kontrak minyak WTI untuk bulan Mei 2020. Asal tahu saja, harga minyak WTI untuk kontrak Mei 2020 habis pada Selasa (21/4).

Karena itu, investor pun berbondong-bondong berupaya untuk membuang kontrak di bulan Mei yang mereka miliki sebelum jatuh tempo berakhir.

“Mereka (trader minyak) membuang ramai-ramai kontrak Mei sebelum Selasa (21/4) waktu setempat karena tidak mau terima fisik. Hal ini tidak terlepas dari tidak adanya ruang penyimpanan minyak mentah WTI tersedia di Oklahoma,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Baca Juga: Harga minyak berjangka WTI kembali positif, analis tetap perkirakan minyak bearish

Wahyu menyebut kejadian ini sebenarnya hanya terjadi pada minyak WTI kontrak Mei saja. Sedangkan untuk harga minyak WTI kontrak Juni yang mulai berlaku mulai Rabu (22/4) relatif masih stabil. Untuk minyak WTI kontrak Juni pada pukul 12.30 WIB terpantau mengalami kenaikan 5,14% ke level US$ 21,50 per barel.

Akan tetapi, Wahyu menegaskan pelaku pasar mesti waspada. Secara fundamental, minyak WTI masih akan kesulitan untuk mengalami kenaikan. Sementara minyak WTI kontrak Juni dinilai Wahyu juga memiliki peluang untuk bernasib sama seperti minyak WTI kontrak Mei.

“Nantinya pun kontrak Juni bisa bernasib sama jika harga kontrak tidak ada yang mau beli dan kembali lagi tidak ada storage penyerahan,” tambah Wahyu.

Wahyu menambahkan, dengan krisis pandemi yang belum berakhir, serta ancaman imbas dari resesi global membuat minyak WTI masih akan kembali dalam tekanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×