kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Bos Bank Mandiri Royke Tumilaar memimpin Bank BNI (BBNI)


Rabu, 02 September 2020 / 11:21 WIB
Ini alasan Bos Bank Mandiri Royke Tumilaar memimpin Bank BNI (BBNI)
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar memberikan sambutan usai penandatanganan Kartu Tanda Anggota (KTA) Co branding e-money di Jakarta, Kamis (2/7). Bank Mandiri bersinergi dengan IKA UII dalam pemanfaatan layanan perbankan bagi lebih dari 104.000 a


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Mengawali  pembukaan pasar saham Rabu, 2 September, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah. Namun, pukul 11.02 AM, saham BBNI di level Rp 5.200 per saham.

Saham BBNI masih mondar-mandir seiring  pasar yang masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB) Bank BNI (BBNI) hari ini dengan agenda pergantian pengurusan Bank BNI. 

Jika sebelumnya agenda pegatian pengurus untuk mengisi kekosongan Wakil Direktur Utama yang dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 20 Februari 2020 karena tidak lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Agenda berubah dengan mengganti pucuk pimpinan.  Kabar yang masuk ke KONTAN, Selasa (1/9),  Dirut PT Bank Mandiri (BMRI) Royke Tumilaar akan menjadi dirut Bank BNI (BBNI), menggantikan Herry Sidharta.  

Baca Juga: Ada Kabar, Bos Bank Mandiri Akan Memimpin Bank BNI

Sampai Rabu pagi, kabar yang masuk KONTAN, Royke tetap akan menakhodai Bank BNI (BBNI). Alasan  stake holder  adalah adanya potensi kredit macet di semua bank, termasuk Bank BNI pasca kebijakan restrukturisasi terdampak pandemic Covid-19.

Adapun posisi wakil direktur kabarnya akan dihilangkan. 
Upaya Royke masuk ke BBNI tak mudah. Kabar yang masuk KONTAN, sampai jelang RUPSLB, ada upaya pihak-pihak tertentu untuk menjegalnya masuk BBNI.  Di BBNI,

Royke akan membawa Silvano Winston Rumantir, yang tak lain adalah Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri (BMRI) saat ini. Selain Silvano, ada Muhamad Iqbal dan Novita Widya Angraini. Dua nama terakhir adalah SVP dari Mandiri.

Sepanjang semester I 2020, PT Bank Negara Indonesia  Tbk (BBNI) mengantongi laba bersih Rp 4,45 triliun. Capaian laba bersihBBNI ini turun drastis hingga 41,6% secara tahunan atau year on year (yoy), dibandingkan semester I 2019 sebesar Rp 7,63 triliun. 

Berdasarkan paparan kinerja  BBNI, turunnya laba bersih BNI tersebut lantaran pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atau provisi untuk mengantisipasi peningkatan kredit bermasalah.

Hingga Juni 2020, provisi yang dibentuk oleh BNI mencapai Rp 7,46 triliun, naik 88,2% yoy dari sebelumnya Rp 3,96 triliun. Adapun sebelum dikurangi provisi, laba BNI tercatat  Rp 13,37 triliun, turun 1,9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 13,63 triliun.

Pertumbuhan kredit BBNI sepanjang semester I sebesar 5% menjadi Rp 576,78 triliun. Lebih rinci pertumbuhan kredit dikontribusi oleh Kredit korporasi swasta yang tumbuh 12,6% yoy.

Kenaikan penyaluran kredit ini diikuti dengan adanya kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan) sebesar 3%. Posisi akhir Juni 2019, NPL bank BNI (BBNI)  berada pada level 1,8% dan akhir Desember 2019 di level 2,3%.

Peningkatan NPL terbesar terjadi pada usaha menengah, meningkat jadi 6,7% sementara setahun sebelumnya masih 3,7%. Sementara itu NPL segmen kecil meningkat jadi 3,3% dari sebelumnya 2,1%.

Adapun NPL pada segmen korporasi naik jadi 2,2% dari sebelumnya 1,1%. Pada segmen ini NPL terbesar disumbang oleh sektor perdangan, restoran dan hotel yang tercatat 8,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×