kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Inggris punya perdana menteri baru, poundsterling menguat


Rabu, 24 Juli 2019 / 08:09 WIB
Inggris punya perdana menteri baru, poundsterling menguat


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/GBP cenderung turun setelah Selasa pekan lalu mencapai level tertinggi tahun 2019. Dalam dua hari perdagangan terakhir, poundsterling cenderung menguat sehingga menurunkan pairing EUR/GBP.

Rabu (24/7) pukul 8.04 WIB, pasangan mata uang benua Eropa ini berada di 0,8962, melemah dari penutupan perdagangan kemarin pada 0,8965.

Inggris baru saja mendapatkan perdana menteri baru setelah rampung pemilihan umum. Boris Johnson yang pro Brexit akan memimpin Inggris selanjutnya. 

Baca Juga: Terpilih jadi Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson bersumpah selesaikan Brexit

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, secara teknikal pergerakan pasangan EUR/GBP mulai merangkak untuk naik. Suluh mengatakan bahwa harga sudah menyentuh level resistance dan moving average (MA)50 dan MA100 mulai kecenderungan berbelok arah ke atas. Jika berhasil menembus level bullish, maka pasangan EUR/GBP memiliki kecenderungan untuk naik. 

Indikator stochastic berada di area 76% sehingga mengindikasikan kemungkinan naik dan mencoba menyentuh batas atasnya. Sedangkan RSI sudah menembus 50%, yakni di level 53% yang mengindikasikan adanya kemungkinan indeks naik. Begitu juga dengan indikator MACD yang berada di area positif.

"Sayangnya, kalau dilihat dari sentimen fundamental tampaknya belum mengamini kenaikan pasangan EUR/GBP, karena pasar masih menunggu arah kebijakan Boris Johnson jika terpilih sebagai Perdana Menteri yang baru," ungkap Suluh kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).

Selama ini, pasar cenderung meragukan kebijakan yang bakal diambil Boris Johnson sebagai pengganti Theresa May. Pasalnya, pelaku pasar beranggapan bahwa Boris akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa atau dikenal Brexit tanpa adanya kesepakatan perdagangan. 

Baca Juga: Boris Johnson terpilih jadi Perdana Menteri Inggris

Apalagi, Eropa bakal merilis data Services Manufacturing PMI yang diperkirakan memiliki outlook negatif. Serta, yang paling dinanti yakni pengumuman perubahan suku bunga acuan dari Bank Sentral Eropa (ECB), di mana Gubernur ECB Mario Draghi diyakini bakal memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

"Posisi poundsterling yang cenderung tertekan dengan berbagai sentimen saat ini, memberikan ruang bagi euro untuk bisa menguat," jelasnya

Suluh merekomendasikan buy untuk pasangan EUR/GBP dengan level resistance  0,9030; 0,9060 dan 0,9085. Sedangkan untuk level support berada di kisaran 0,8960; 0,8945 dan 0,8925.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×