kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Infrastruktur siap dongkrak tembaga


Senin, 22 Agustus 2016 / 07:37 WIB
Infrastruktur siap dongkrak tembaga


Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga tembaga tergerus akibat spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed. Padahal permintaan tembaga untuk pembangunan infrastruktur di Asia Tenggara tengah meningkat.

Mengutip Bloomberg Jumat (19/8), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,23% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi US$ 4.798 per metrik ton. Sepekan terakhir harga tembaga menguat 0,15$.

Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim mengatakan, harga tembaga tergerus akibat spekulasi pasar mengenai kenaikan suku bunga AS.

Ada dua kubu di The Fed yang berbeda pandangan. Kubu pertama ingin The Fed menaikkan suku bunga pada September 2016. Tapi, kubu kedua menilai The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga.

Pelemahan harga tembaga juga disebabkan penurunan transaksi jual beli tembaga. Aktivitas ekspor dan impor tembaga di Jepang dan China melorot. Pengiriman kabel tembaga Juli 2016 dari Jepang menurun 6,6% menjadi 56.800 metrik ton dibandingkan tahun lalu. Impor tembaga dari China juga anjlok 22% menjadi 280.000 metrik ton pada Juli 2016.

Namun, ekspor tembaga campuran China meningkat 4,1% menjadi 310.000 metrik ton pada Juli 2016. Padahal ada sentimen positif dari Asia Tenggara yang menyokong komoditas tembaga.

Thailand, Vietnam dan Indonesia tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Thailand menggelontorkan dana US$ 50 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Vietnam bakal membangun proyek kereta api senilai US$ 10 miliar.

Di Indonesia, pemerintahan Joko Widodo menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai fokus. Ibrahim menilai, pembangunan infrastruktur akan mengerek permintaan tembaga.

Ibrahim melihat pada Senin (22/8) harga tembaga masih berpeluang menguat akibat prediksi peningkatan permintaan tembaga di kawasan Asia dan Eropa pada kuartal III-2016.

Namun sentimen kenaikan suku bunga The Fed masih membayangi harga. Secara teknikal Ibrahim melihat, ada potensi kenaikan harga tembaga dalam jangka pendek.

Senin (22/9), Ibrahim memprediksi harga tembaga di US$ 4.700-US$ 4.800 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga di ditaksir US$ 4.610 - US$ 4.810 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×