kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Infovesta Utama prediksi sepekan ini pasar saham dan SBN masih akan fluktuatif


Senin, 19 April 2021 / 14:07 WIB
Infovesta Utama prediksi sepekan ini pasar saham dan SBN masih akan fluktuatif
ILUSTRASI. Infovesta Utama prediksi sepekan ini pasar saham dan SBN masih akan fluktuatif


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang pekan lalu, baik pasar saham dan obligasi terlihat sebenarnya masih mencatatkan pertumbuhan. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan masih naik 0,26% dan Indeks Infovesta Government Bond naik sebesar 0,15%. Sayangnya, kinerja reksadana saham dan pendapatan tetap justru tertekan. 

Dalam laporan mingguan Infovesta Utama yang dikeluarkan Senin (19/4), reksadana saham terkoreksi 0,09% dalam sepekan kemarin. Sementara reksadana pendapatan tetap mencatatkan koreksi 0,17%.

“Dari pasar saham sendiri, sepanjang pekan lalu minim sentimen positif dari dalam negeri yang bisa mengangkat kinerja reksadana saham. Meskipun secara volume transaksi investor asing mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 884,91 miliar,” ujar Infovesta Utama dalam risetnya.

Sementara dari pasar obligasi, setelah kenaikan signifikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2021, memasuki bulan April ini imbal hasil tersebut sudah mengalami penurunan.

Baca Juga: Reksadana pendapatan terproteksi dinilai bakal terpengaruh insentif PPh obligasi

Pada akhir Maret, posisinya masih di level 1,74%, lalu turun ke 1,57% pada 16 April 2021  seiring pulihnya permintaan investor untuk obligasi AS khususnya tenor 3, 10, dan 30 tahun. 

Meskipun demikian, tingkat imbal hasil SBN Indonesia justru sempat mengalami kenaikan ke level 6,58% pada hari Rabu (14/4) menyusul aksi jual investor asing pada SBN sepanjang periode 12 April hingga 14 April 2020 sebesar Rp 4,58 triliun. Namun, untungnya bisa kembali turun ke level 6,51% di hari Jumat (16/4).  

Invosta Utama memperkirakan, pada pekan ini, pasar saham dan SBN masih akan dipengaruhi oleh berbagai sentimen. Dari dalam negeri, investor akan memperhatikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan dilangsungkan pada tanggal 19 April hingga 20 April 2021.

Pada RDG tersebut, tingkat suku bunga acuan diprediksi tetap dipertahankan di level 3,5% untuk mendukung pemulihan ekonomi. Hal tersebut dapat menjadi sentimen positif baik di pasar saham maupun SBN yang diharapkan dapat mendukung kinerja reksa dana saham dan pendapatan tetap sepanjang satu pekan ke depan.

Baca Juga: Kinerja unitlink saham diprediksi moncer tahun ini

Sementara dari luar negeri, rilis data ekonomi dari AS dan China yang diekspektasikan membaik diharapkan berdampak positif terhadap pasar saham Indonesia. Namun investor tetap perlu mewaspadai potensi sentimen negatif yang muncul dari beberapa permasalahan terkait vaksinasi seperti vaksin Johnson & Johnson yang menyebabkan pembekuan darah pada enam wanita di bawah usia 50 tahun di AS.

Dengan mengacu kepada beragam ekspektasi yang sudah diulas di atas, Infovesta Utama mengekspektasikan pasar saham dan SBN diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada pekan ini. 

“Sentimen positif yang datang dari ekspektasi dipertahankannya suku bunga untuk mendukung pemulihan aktivitas perekonomian diperkirakan tidak cukup kuat untuk mendorong pasar bergerak naik di tengah hambatan vaksinasi di beberapa negara dan peningkatan kasus Covid-19 seperti di India dan beberapa negara di zona Eropa yang masih menerapkan lockdown,” tutup Infovesta Utama.

Selanjutnya: Dana kelolaan industri reksadana kembali turun pada Maret 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×