Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemegang saham PT Indika Energy Tbk (INDY) akhirnya merestui akuisisi 81,95% saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Total nilai akuisisi 82 juta saham itu sekitar US$ 83 juta.
Perusahaan tambang itu berniat menuntaskan seluruh proses akuisisi pada 30 Juni 2009. Setelahnya, INDY akan menggelar penawaran tender (tender offer) 18,05% saham Petrosea. Para pemegang saham INDY juga sudah menyetujui rencana tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung kemarin.
Dengan memiliki PTRO, Indika yakin kinerjanya akan meningkat tahun ini. Cuma seberapa besar kenaikannya, masih belum jelas.
Direktur Keuangan INDY Aziz Arman mengaku masih menghitung bersama konsultan hukum dan keuangan independen dari kedua belah pihak. "Tentu saja seluruh pendapatan Petrosea akan masuk Indika," ujar Aziz, kemarin. Tapi, belum jelas mulai kapan seluruh pendapatan PTRO itu masuk ke Indika.
Selama tiga bulan pertama 2009, pendapatan PTRO sebesar US$ 30 juta. Jika nilai pendapatan itu stabil pada setiap kuartal, berarti tahun ini PTRO akan meraup pendapatan US$ 120 juta. Jika konsolidasi pendapatan dari pertengahan tahun, berarti pendapatan PTRO yang masuk ke kantong INDY US$ 60 juta.
INDY sendiri menargetkan pendapatan hingga US$ 180 juta. Dengan pasokan minimal US$ 60 juta dari PTRO, pendapatan INDY akan bertambah 25% jadi US$ 240 miliar, naik 11,6% daripada pendapatan tahun lalu.
Kocek INDY bahkan bisa lebih tebal kalau hitungan itu juga memasukkan potensi pendapatan dari kontrak
baru. Sampai April 2009, PTRO telah meraih kontrak US$ 705 juta dari tiga perusahaan tambang batubara.
Usai akuisisi Petrosea rampung, INDY berambisi mencaplok perusahaan tambang batubara lagi. Namun, INDY masih enggan menyebutkan perusahaan yang jadi target akuisisi selanjutnya.
Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid hanya memberi gambaran, INDY akan membeli perusahaan tambang batubara di Kalimantan. "Batubara di sana terkenal bermutu bagus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News