Reporter: Wahyu Satriani, Amailia Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kondisi pasar global tahun 2012 ini diperkirakan masih rentan dengan guncangan. Faktor ini menjadi salah satu momok terbesar prospek pasar keuangan domestik. Tak terkecuali pasar reksadana.
Para pelaku industri reksadana yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) melontarkan prediksi yang moderat terkait pertumbuhan industri reksadana tahun ini.
Abiprayadi Riyanto, Ketua APRDI, menuturkan, situasi Eropa akan sangat menentukan perkembangan industri pengelolaan dana domestik. "Jika Eropa bagus, dana kelolaan industri reksadana bisa tumbuh 15%-20%," kata dia, akhir pekan lalu.Sebaliknya, jika Eropa memburuk, bukan tak mungkin industri reksadana stagnan atau bahkan lebih buruk dari tahun 2011. Tahun lalu, pertumbuhan aset kelolaan reksadana cuma 11,5%.
Para manajer investasi (MI) akan menggenjot sosialisasi ke masyarakat investor terkait investasi di reksadana. "Investasi di instrumen ini harus dilihat dalam jangka panjang di atas lima tahun, bukan hanya satu atau dua tahun saja," kata Abiprayadi.
Bila demikian halnya, saat pasar jatuh dan menggerus Nilai Aktiva Bersih produk reksadana, investor bisa memanfaatkannya untuk membeli unit penyertaan reksadana di harga murah.
Djoko Hendratto, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, menambahkan, regulator akan melanjutkan tiga fokus pengembangan industri reksadana tahun 2012.
Tiga fokus tersebut, peningkatan profesionalisme MI melalui penegakan aturan main dan penguatan manajemen risiko, lalu pengembangan produk investasi dan perluasan pasar.
Pengembangan produk dan perluasan pasar akan ditempuh melalui mendorong penerbitan efek yang bisa menjadi aset dasar reksadana. "Peningkatan permintaan pasar juga dilakukan melalui pengembangan saluran distribusi e-transaction," kata dia.
Regulator juga akan mendorong pengembangan produk berbasis sekuritisasi seperti KIK-EBA dan produk syariah. Tahun 2011, dana kelolaan reksadana mencapai Rp 166,33 triliun, tumbuh 11,5% dibandingkan tahun 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News