kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Indovision pilih empat penjamin IPO


Rabu, 30 Maret 2011 / 07:20 WIB
Indovision pilih empat penjamin IPO
ILUSTRASI. PT PUDJIADI AND SONS Tbk, Hotel dengan pelayanan bersahabat di lokasi yang baik. Foto: pudjiadiandsons.co.id


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) terus mematangkan rencana go public anak perusahaannya, MNC Sky Vision (MSV). Pengelola televisi berbayar Indovision ini siap menawarkan saham perdana (IPO) ke publik di semester kedua tahun ini.

Dari aksi korporasi tersebut, Indovision disebut-sebut menargetkan dana lebih dari US$ 300 juta. "Porsi saham yang dilepas ke publik sekitar 20%-30%," ujar Presiden Direktur BMTR Hary Tanoeseodibyo, Selasa (29/3).

Tapi, Hary Tanoe enggan membeberkan perihal target dana senilai US$ 300 juta. "No comment," dia mengelak.

Yang sudah pasti, Indovision telah menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) IPO. Mereka adalah UBS Indonesia, Morgan Stanley, Danareksa Sekuritas dan MNC Securities.

Grup BMTR akan memakai dana hasil IPO untuk membesarkan jaringan televisi berbayar. Jumlah pelanggan Indovision saat ini mencapai 745.000 pelanggan. Seperti kita tahu, bisnis televisi berbayar membutuhkan modal kuat dan jaringan yang kokoh.

Tapi di sisi lain, tingkat penetrasi pasar TV berlangganan di Indonesia masih rendah. Maka itu, Indovision melirik potensi pendanaan dari pasar modal untuk membiayai agenda ekspansi.

Tampaknya wajar apabila MNC Sky Vision masuk Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat. Maklumlah, kinerja perusahaan ini sepanjang tahun lalu cukup gemilang.

Perusahaan yang menguasai 78% pasar TV berbayar di tanah air ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih setinggi 52% menjadi Rp 161 miliar. Pendapatannya juga naik 36% dari sebelumnya Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,43 triliun.

Mengacu laporan keuangan BMTR per kuartal III-2010, Grup BMTR menguasai 75,54% saham MNC Sky Vision. Total nilai aset perusahaan ini tercatat Rp 2,22 triliun.

Lini usaha media berbasis pelanggan menyumbangkan pendapatan terbesar kedua untuk BMTR setelah media konten dan iklan. Kontribusinya sekitar 22,35% dari total pendapatan BMTR yang senilai Rp 4,70 triliun hingga akhir September 2010.

Selain disokong Indovision, BMTR pun mengandalkan jaringan bisnis televisi terrestrial seperti RCTI, MNC TV dan Global TV.

Harga saham BMTR pada Selasa (29/3) tak bergerak dari Rp 810 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×