Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan akhir pekan lalu (25/1). Namun jika dihitung sepanjang minggu kemarin, IHSG masih menunjukkan penurunan sebanyak 0,62%.
Ke depan, analis memprediksi dengan baiknya sentimen dari pasar global, IHSG cenderung bisa menguat dengan tren gerakan yang masih mixed (28 Januari-1 februari).
Analis Indosurya Securities, Robertus Yanuar Hardy memprediksi indeks bergerak dengan posisi support di 4.380 dan resistance di 4.516 selama pekan depan.
Analis Indosurya Securities, Dimas Adrianto memberikan saran tambahan agar investor menyimak rilis data pertumbuhan GDP kuartalan dan pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari Rabu malam (30/1) yang diyakini dapat menentukan arah pergerakan pasar modal global ke depannya.
"Tidak kalah penting, indeks manufaktur China juga akan dirilis keesokan harinya, serta data pertumbuhan tenaga kerja AS atau Non Farm Payroll akan menutup pekan ini pada Jumat malam," papar Dimas.
Saham unggulan
Dimas berujar, kemungkinan sektor Agrikultur masih akan tertekan akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO). Untuk saham pilihan pada sektor ini, Ia menyarankan cermati pergerakan saham AALI dan SIMP.
Selain itu, sektor basic industri akan ditopang oleh industri pakan ternak dan industri semen, karena industri pakan ternak terimbas sentimenmenjelang Tahun Baru Imlek dan industri semen telah terkoreksi cukup dalam yaitu saham INTP sudah bisa diawasi kembali.
"Sektor konsumer pun kami nilai akan terpengaruh hari raya Imlek, seperti saham INDF dan ICBP walaupun di lain pihak sektor konsumer akan tertahan oleh industri rokok akibat naiknya harga tembakau," kata Dimas.
Ia melanjutkan, akumulasi yang cukup besar pada sektor financial pada akhir minggu kemarin membuat sektor ini kembali menarik menjadi perhatian untuk penguatan lanjutannya pada minggu-minggu selanjutnya. Saham pilihan dari sektor ini adalah BBTN, BBNI, BBRI dan BMRI.
Sektor properti diyakini menjadi penopang terbesar IHSG minggu depan, baik dari industri properti maupun konstruksi. Saham-saham yang layak untuk dicermati antara lain ELTY, CTRA, PWON, SMRA, LPKR, PTPP, TOTL dan WSKT.
"Satu lagi sektor yang kami perkirakan akan terimbas menjelang Tahun Baru China terutama pada industri perdagangan eceran dan media. Saham-saham yang menarik pada sektor ini adalah MPPA, RALS, MNCN, IDKM dam BMTR," ulas Dimas.
Hal yang sama pun terjadi pada sektor Infrastruktur. "Cermati pergerakan PGAS pada industri energi, TAXI dari transportasi dan dari industri telekomunikasi ada TLKM dan EXCL," sarannya.
Sementara, Dimas memprediksi di pekan depan, sektor pertambangan sepertinya masih akan menjadi penggerus terbesar IHSG akibat harga komoditas dan menjelang pengumuman kinerja kuartal 4 2012 yang diperkirakan akan kembali memburuk. Dari Sektor misc industry akan ditopang oleh penguatan saham industri otomotif yaitu ASII.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News