Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (28/6). Belum ada keputusan terkait pembagian dividen dari tahun buku 2021 dalam hasil RUPST tersebut.
SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan, ISAT masih membutuhkan waktu untuk mengkaji rencana penggunaan laba bersih tahun 2021. Indosat mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kegiatan integrasi yang sedang berlangsung.
"Pengumuman tentang ini akan dikeluarkan pada pertengahan Juli 2022 bersamaan dengan pengumuman rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)," kata Steve dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/6).
Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menyampaikan, sejak perusahaan hasil merger resmi beroperasi pada 4 Januari 2022, Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen meningkatkan pengalaman pelanggan lewat integrasi dua entitas yang saling melengkapi. Hal ini termasuk integrasi jaringan yang tengah dilakukan di 43.000 pemancar jaringan dengan target selesai pada akhir tahun 2022.
Baca Juga: Usai Akuisisi Link Net, Valuasi Saham XL Axiata (EXCL) Dianggap Masih Murah
Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga mendorong inovasi dan percepatan layanan digital baru. Pada bulan Maret 2022, IOH meluncurkan UCan dan Bima Kredit yang digunakan untuk pemberdayaan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta nelayan di Mandalika.
Belum lama ini, Indosat Ooredoo Hutchison juga mengumumkan lahirnya BDx Indonesia untuk menjawab permintaan data center berstandard global di Indonesia yang terus meningkat. IOH juga melakukan peran penting dalam mendukung agenda strategis Indonesia untuk mendorong pemulihan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di ajang MotoGP Mandalika, Jakarta E-Prix, dan Pertemuan G20.
“Indosat Ooredoo Hutchison akan melanjutkan fokusnya dalam mempercepat proses integrasi sehingga seluruh pelanggan dapat segera menikmati manfaat dari hadirnya Indosat Ooredoo Hutchison di Indonesia," ucap Vikram.
Indosat Ooredoo Hutchison juga ingin menciptakan nilai bersama yang lebih besar bagi pemegang saham untuk memberdayakan Indonesia melalui pemberdayaan talenta digital, perempuan, dan UMKM. Menurut Vikram, hal tersebut sejalan dengan misi Indosat Ooredoo Hutchison untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021, Indosat membukukan laba bersih Rp 6,8 triliun, berbanding terbalik dari tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp 717 miliar. Laba tersebut didukung oleh adanya keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara sebesar Rp 6,02 triliun.
Sebelumnya, pada Desember 2021, Indosat telah membagikan dividen dengan total nilai mencapai Rp 9,5 triliun atau Rp 1.748,27 per saham. Dividen yang dibagikan terdiri dari dua bentuk.
Pertama, dividen tahunan sebesar Rp 4,5 triliun atau Rp 828,13 per saham yang bersumber dari laba ditahan per 31 Desember 2021. Kedua, dividen interim berdasarkan kinerja keuangan sembilan bulan tahun 2021 sebesar Rp 4,99 triliun atau Rp 920,14 per saham.
Pembagian dividen ini berdasarkan keputusan direksi ISAT yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 24 November 2021. Manajemen juga meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual, Jumat (26/11).
Baca Juga: Simak Prospek Saham Indosat (ISAT) di Tengah Proses Integrasi Dengan H3I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News