Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi untung di tahun lalu. Per akhir 2019, ISAT membukukan laba bersih Rp 1,57 triliun, dari sebelumnya menanggung rugi bersih Rp 2,4 triliun pada 2018.
Menilik laporan keuangannya, ISAT mencatatkan penurunan beban sebesar 7,27% secara tahunan, dari Rp 23,6 triliun pada 2018 menjadi Rp 21,89 triliun pada 2019. Pengurangan beban ini disumbang adanya keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara sebesar Rp 2,57 triliun.
Baca Juga: Indosat (ISAT) PHK 677 karyawan, begini pendapat analis
Sebagai informasi, pada kuartal IV-2019 lalu, ISAT melakukan transaksi penjualan 2.100 menara telekomunikasi dengan PT Mitratel dan 1.000 menara dengan PT Protelindo. Total nilai transaksinya mencapai Rp 6,39 triliun.
Di samping itu, ISAT juga membukukan penurunan beban karena adanya penerimaan aset sebesar Rp 534,69 miliar. Perushaaan ini juga menunjukkan penurunan pada beban karyawan sebesar 13,59% year on year (yoy), dari Rp 2,24 triliun menjadi Rp 1,93 triliun.
Dari segi top line, ISAT membukukan pendapatan Rp 26,12 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 12,87% secara tahunan dari pendapatan 2018 yang sebesar Rp 23,14 triliun.
Bisnis seluler mencatatkan kenaikan paling tinggi, yakni 14,69% yoy, dari Rp 18,03 triliun menjadi Rp 20,67 triliun. Seluler menjadi kontributor pendapatan terbesar ISAT, yakni 79,16%.
Penyumbang terbesar kedua adalah bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sebesar 18,3%. Disusul telekomunikasi tetap sebesar 2,54%. Pendapatan MIDI tumbuh 9,07% yoy menjadi Rp 4,78 triliun dan telekomunikasi tetap turun 9,17% yoy ke Rp 662,48 miliar.
Adapun aset ISAT per 2019 meningkat 19,25% yoy menjadi Rp 62,81 triliun. Sejalan dengan utang yang naik 19,76% yoy menjadi Rp 49,1 triliun dan ekuitas yang tumbuh 12,94% yoy ke Rp 13,7 triliun.
Baca Juga: Melakukan perampingan, Indosat (ISAT) tawarkan PHK ke 677 karyawannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News