kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indosat dan Hutchison 3 merger, porsi kepemilikan pemerintah berpotensi berkurang


Jumat, 17 September 2021 / 19:53 WIB
Indosat dan Hutchison 3 merger, porsi kepemilikan pemerintah berpotensi berkurang
ILUSTRASI. Pelayanan pelanggan di gerai Indosat Ooredoo Mall Kota Kasablanka, Jakarta


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggabungan perusahaan antara PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dengan PT Hutchison 3 Indonesia akan mengubah porsi kepemilikan para pemegang saham existing. Salah satunya adalah persentase kepemilikan pemerintah yang berpotensi berkurang dari 14,3% menjadi 9,6%.

Meskipun begitu, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menyampaikan, walaupun persentase kepemilikan pemerintah Indonesia berkurang, pemerintah akan tetap mendapatkan hak-hak yang sama karena memiliki saham dwiwarna di Indosat Ooredoo. 
"Dengan porsi kepemilikan tersebut, hak istimewanya pemerintah akan tetap sama," kata Steve di kantornya, di Jakarta Pusat, Jumat (17/9).

Akan tetapi, menurut Steve, besaran porsi kepemilikan tersebut belum final karena perlu menunggu persetujuan terlebih dahulu melalui RUPSLB. Saat ini, Indosat Ooredoo tengah dalam proses meminta persetujuan setelah pemegang saham menyepakati rencana merger ini.

"Kami targetkan akhir tahun ini sudah rampung. Jadi, diharapkan sudah bisa running dengan perusahaan yang baru pada Januari 2022," ucap Steve.

 

Sebagai informasi, total nilai transaksi merger tersebut diperkirakan mencapai sekitar US$ 6 miliar. Dengan asumsi kurs Rp 14.200 per dolar AS, nilai transaksi ini setara Rp 85,2 triliun.

Baca Juga: Omnibus Law berlaku, Indosat (ISAT) yakin konsolidasi spektrum akan lebih mudah

Perusahaan gabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison). Perusahaan hasil merger ini akan menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan pendapatan tahunan sekitar US$ 3 miliar.

Saat ini, Ooredoo Group menjadi pengendali di Indosaat Ooredoo dengan kepemilikan saham sebesar 65,0% melalui Ooredoo Asia. Dalam kesepakatan merger ini, CK Hutchison akan menerima saham baru yang diterbitkan Indosat Ooredoo yang membuat kepemilikannya di Indosat Ooredoo Hutchison setara 21,8% dan kepemilikan PT Tiga Telekomunikasi Indonesia sebesar 10,8%.

Kemudian, CK Hutchison akan menukarkan 21,8% kepemilikannya tersebut dengan 33,3% saham di Ooredoo Asia. CK Hutchison juga akan membeli 16,7% saham dari Ooredoo Group dengan imbalan uang tunai sebesar US$ 387 juta. 

Dengan begitu, CK Hutchison akan memiliki 50% kepemilikan di Ooredoo Asia, sama seperti kepemilikan Ooredoo Group. Dengan setaranya kepemilikan dua grup besar ini, Ooredoo Asia akan berubah nama menjadi Ooredoo Hutchison Asia dan menjadi pemegang saham pengendali di Indosat Ooredoo Hutchison

Perusahaan hasil merger ini akan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ISAT. Setelah merger, kepemilikan Ooredoo Hutchison Asia mencakup 65,6%, pemerintah 9,6%, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia 10,8%, dan kepemilikan pemegang saham publik sekitar 14,0%. 

Selanjutnya: Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 merger, simak prospek dan rekomendasi saham ISAT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×