Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) terus memangkas beban utang. Pada semester kedua tahun ini, emiten telekomunikasi tersebut berencana membayar utang sebesar Rp 1,48 triliun. Kewajiban tersebut meliputi utang berdenominasi dollar AS dan rupiah.
Perinciannya, cicilan tranche B senilai US$ 11,07 juta kepada AB Svensk Export Kredit (SEK) Swedia, cicilan fasilitas berjangka Coface senilai US$ 7,85 juta kepada HSBC Prancis, dan cicilan fasilitas berjangka Sinosure US$ 2,21 juta kepada HSBC Prancis. Pembayarannya dijadwalkan pada kuartal ketiga ini.
Di kuartal keempat nanti, ISAT akan membayar pinjaman revolving credit faciity (RCF) Rp 650 miliar ke Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, RCF Rp 250 miliar kepada Bank Mizuho, kredit investasi Rp 100 miliar ke Bank Central Asia dan pinjaman kepentingan non pengendali APE Rp 3,15 miliar.
ISAT juga memiliki cicilan tranche A senilai US$ 7,14 juta kepada SEK, cicilan tranche C US$ 4,28 juta kepada SEK dan fasilitas pinjaman komersial sembilan tahun senilai US$ 2,02 juta. "Sumber dana untuk membayar utang sebagian besar dari internal. Sisanya refinancing," ungkap Andromeda Tristanto, Hubungan Investor ISAT, kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, ISAT baru mempercepat pelunasan obligasi US$ 650 juta. Surat utang guaranteed notes itu jatuh tempo pada 2020. Namun ISAT telah melunasi pada Juli lalu. ISAT terus berupaya mengurangi utang dollar. Andromeda menyebut, rasio utang ISAT turun dari 50% menjadi 43% setelah membayar obligasi tersebut.
Semula, ISAT menargetkan porsi utang dollar berkurang sekitar 20%-30% tahun ini. Sebagai antisipasi atas koreksi rupiah, ISAT melakukan lindung nilai atau hedging. Menurut Andromeda, rasio hedging ISAT melebihi 50%. Pada kuartal I 2015, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) ISAT yakni 1,97x.
Analis Ciptadana Securities Adrianus Bias menilai semakin cepat ISAT membayar utang, maka semakin baik bagi laporan keuangannya. Jika melihat kondisi pelemahan rupiah, sudah semestinya ISAT memangkas utang dollar AS. Harga ISAT kemarin menyusut 0,23% menjadi Rp 4.260 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News