Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
Indorama Grup tengah dalam proses negosiasi lanjutan untuk mengakuisisi pabrik pupuk Haldia milik Tata Chemical Ltd. Dua orang sumber yang minta namanya dirahasiakan menyebut, perusahaan S.P Lohia yang berbasis di Indonesia itu bahkan telah menaikkan harga penawaran Rs 1.000 crore, setara sekitar US$ 10 miliar
Negosiasi tersebut kini sudah dalam tahap akhir. “Rencananya pengumuman akuisisi akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang,” ujar sumber tersebut seperti dikutip dari Mint. Kesepakatan tersebut menandai keluarnya kelompok Tata dari bisnis pupuk yang sangat tinggi aturan.
Pelepasan bisnis pupuk dari bisnis Tata mulai dilakukan sejak Agustus 2016 lalu. Tata Chemicals Ltd menjual pabrik urea di Babrala, Uttar Pradesh, ke unit bisnis Yara International ASA di India senilai Rs 2.670 crore atau US$ 2,7 miliar. Adapunm Haldia yang selama ini memproduksi pupuk fosfat bukan termasuk dalam perjanjian jual beli dengan Yara.
Dua orang yang mengetahui proses akuisisi tersebut mengatakan pelepasan pabrik pupuk Hildia ini merupakan bagian strategi Tata untuk membatasi investasi pada bisnis tertentu. Juru bicara Tata Chemicals masih enggan menanggapi rencana akuisisi tersebuy. “Sebagai perusahaan, kami selalu terbuka untuk mengevaluasi berbagai opsi yang dapat menciptakan nilai pemegang saham maksimum,” ujarnya.
Mint melaporkan, Juni lalu, Tata sedang mempertimbangkan untuk menerapkan strategi rasionalisasi unit bisnisnya untuk mengurangi utang dan meningkatkan marjin keuntungan dengan melakukan bisnis divestasi yang kinerjanya kurang baik.
Dipimpin Cyrus Mistry, pemegang saham perusahaan Tata Sons Ltd pada bulan September 2016, mendiskusikan rencana divestasi untuk bisnis non-inti. Pada pertemuan tersebut, Ajay Piramal, Direktur Independen Dewan Tata Sons, bahkan merekomendasikan pembentukan tim terpisah untuk menggarap strategi divestasi tersebut. Rencana tersebut juga mendapat persetujuan dari direksi Tata lainya Amit Chandra dan Nitin Nohria
Bagi Indorama akusisi ini memperkuat kehadirannya di India, terutama wilayah timur. Pada bulan September tahun lalu, Indorama Ventures membentuk usaha patungan yang sama dengan Dhunseri Petrochem Ltd yang berbasis di Kolkata untuk memproduksi resin polietilena tereftalat (PET), bahan baku yang digunakan di industri tekstil dan plastik. Di India, bisnis resin PET milik Dhunseri Petrochem tersebut mampu menghasilkan 480.000 ton per tahun .
Selain tengah berencana mengakuisisi pabrik pupuk, pada bulan April lalu, Indorama juga dalam pembicaraan awal dengan The Chatterjee Group (TCG) untuk membeli saham Haldia Petrochemicals Ltd. Di perusahaan tersebut, Tata memiliki 2,3% saham, adapun pemegang saham yang lebih besar seperti The Chatterjee Group dan Indian Oil Corp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News