kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Indonesia akan Impor Energi dari AS, Begini Kata Elnusa (ELSA) dan Energi Mega (ENRG)


Minggu, 20 Juli 2025 / 09:15 WIB
Indonesia akan Impor Energi dari AS, Begini Kata Elnusa (ELSA) dan Energi Mega (ENRG)
ILUSTRASI. Kebijakan pembelian energi, termasuk minyak bumi, dari Amerika Serikat (AS) dilihat sebagai tantangan dan peluang oleh emiten energi di Indonesia.Foto:Dok.Energi Mega Persada


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kebijakan pembelian energi, termasuk minyak bumi, dari Amerika Serikat (AS) dilihat sebagai tantangan dan peluang oleh emiten energi di Indonesia.

Asal tahu saja, Indonesia akan membeli minyak dari AS sebagai bagian kesepakatan dagang antara Indonesia-AS usai diturunkannya tarif resiprokal dari 32% menjadi 19% yang berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Komoditas energi yang bakal diimpor dalam waktu dekat ini adalah gas petroleum cair (LPG), minyak mentah (crude oil), dan bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah juga telah menyiapkan proposal untuk mengimpor energi dari AS senilai US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar.

Hal tersebut pun direspons oleh emiten energi PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Keduanya sepakat bahwa kesepakatan dagang terkait energi antara Indonesia-AS bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kinerja mereka ke depan.

Baca Juga: Soal MoU Impor Minyak dari AS, Begini Penjelasan Pemerintah

Manager Corporate Communication Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina mengatakan, ELSA melihat kesepakatan dagang itu bisa juga sebagai peluang untuk memperkuat peran strategis sektor energi nasional, termasuk di dalamnya layanan jasa energi.

Dalam konteks tersebut, ELSA melihat pentingnya memperkuat ketahanan energi nasional dengan mendorong optimalisasi potensi sumber daya dalam negeri.

Hal ini sejalan dengan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas produksi hulu migas nasional melalui pemanfaatan teknologi, peningkatan efisiensi, dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.

“Dengan memperkuat ekosistem energi nasional dari hulu ke hilir, kami percaya bahwa industri migas dalam negeri dapat memainkan peran yang semakin signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/7).

Sebagai perusahaan jasa energi terintegrasi, model bisnis Elnusa berfokus pada penyediaan layanan migas hulu, distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang lainnya, bukan pada komoditas ekspor-impor minyak mentah.

Oleh karena itu, eksposur langsung Elnusa terhadap kebijakan pembelian minyak luar negeri relatif terbatas. Sehingga, kesepakatan dagang dengan AS tidak memberikan dampak signifikan secara langsung terhadap revenue stream ELSA.

“Justru, kami melihat hal ini sebagai motivasi untuk memperkuat efisiensi, daya saing, dan kapabilitas layanan dalam mendukung target nasional meningkatkan produksi energi dalam negeri,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Tetap Kena Tarif Impor 32%, Beli Minyak dan LPG dari AS Tetap Lanjut?

Jayanti menuturkan, pihaknya meyakini bahwa kunci untuk mengantisipasi risiko eksternal, seperti meningkatnya impor. adalah memperkuat keunggulan operasional dan relevansi layanan kami di dalam negeri.

Elnusa pun secara aktif melakukan transformasi digital, peningkatan kompetensi SDM, serta pengembangan layanan inovatif, termasuk di sektor non-migas seperti panas bumi dan batubara untuk memperluas portofolio bisnis.

Di tahun 2025, ELSA berfokus untuk meningkatkan kapabilitas jasa hulu seperti seismik, pengeboran, dan well services, serta memperkuat lini bisnis yang dimiliki anak usaha.

“Kami percaya bahwa dengan memperkuat sinergi, inovasi berkelanjutan, serta respons adaptif terhadap dinamika global, Elnusa tetap berada pada posisi strategis untuk bertumbuh secara berkelanjutan di tengah tantangan industri energi,” ungkapnya.

Head of Investor Relation PT Energi Mega Persada Tbk Herwin Hidayat mengatakan, pihaknya memahami bahwa keputusan pemerintah Indonesia untuk membeli energi dari AS, termasuk minyak mentah, merupakan bagian dari upaya diplomasi perdagangan untuk menciptakan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Saat ini, kebutuhan minyak mentah domestik Indonesia berkisar di atas 1,4 juta barel per hari, sementara produksi dalam negeri masih berada di kisaran 600–650 ribu barel per hari. Artinya, lebih dari 50% kebutuhan energi nasional masih harus diimpor.

“Oleh karena itu, pemerintah masih perlu melakukan impor untuk menjamin kecukupan atas kebutuhan energi nasional,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/7).

Herwin mengaku, kesepakatan tersebut tidak akan berdampak signifikan secara langsung terhadap kinerja ENRG. Sebab, sebagian besar penjualan minyak dan gas ENRG saat ini masih ditujukan untuk pasar domestik, baik melalui penjualan ke Pertamina, PLN maupun industri di dalam negeri.

Namun, ENRG menyadari adanya risiko pasar dari meningkatnya pasokan impor energi. Oleh karena itu, perseroan melakukan beberapa langkah antisipatif.

Pertama, diversifikasi pasar dengan secara aktif menjajaki penjualan ke sektor yang lebih luas. Kedua, efisiensi produksi dengan terus menurunkan biaya lifting dan operasional agar tetap kompetitif terhadap harga impor.

Terakhir, konsolidasi aset dan pengembangan blok baru. “Di tahun 2025, kami menargetkan kenaikan produksi melalui pengembangan aset yang ada serta potensi akuisisi blok migas baru,” tuturnya.

Herwin mengungkapkan, target produksi ENRG di tahun 2025 diharapkan bisa naik sekitar 10%-15% dari total produksi di 2024.

“Namun kami tetap melakukan evaluasi berkala atas dampak pasar global terhadap permintaan domestik,” paparnya.

Selanjutnya: Indonesia Ingin CPO Hingga Nikel Bebas Tarif dari Amerika Serikat

Menarik Dibaca: Resep Puding Cendol Gula Merah yang Manisnya Pas, Dessert Lumer Nagih Banget

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×