Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah industri semen dalam negeri yang belum stabil, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) belum menentukan langkah ekspansi bisnis untuk di tahun depan.
Meski masih belum ditentukan, Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos bilang, kondisi keuangan INTP masih dalam posisi yang siap dan kuat untuk ekspansi bisnis jika memang ada peluang.
Untuk saat ini, produsen semen berkode emiten INTP tersebut masih fokus pada penyelesaian proyek tambang batu di Pamoyanan, Bogor, Jawa Barat. “Kami perkirakan di akhir tahun ini proyek tersebut bisa masuk tahap commissioning,” kata Antonius kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).
Baca Juga: Indocement (INTP) menyebut target penjualan semen tahun ini sulit tercapai
Menurut catatan Kontan.co.id, tambang batu tersebut memiliki cadangan sebanyak 25 juta ton yang kelak akan memasok bahan baku untuk bisnis semen beton milik INTP.
Di samping itu, INTP juga tengah menggarap proyek refuse derived fuel (RDF) atau fasilitas pengolahan 1.500 ton sampah menjadi bahan bakar pengganti batubara. Proyek ini disebut Antonius masih dalam tahap pembangunan fasilitas.
Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, INTP mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex) atas ekspansi bisnisnya di tahun ini.
Tak hanya ekspansi pembangunan fasilitas baru, INTP juga berupaya memperkuat kontribusi pendapatan ekspor. Hal ini guna menutupi ancaman lesunya penjualan semen INTP di pasar domestik.
Baca Juga: Serapan capex masih minim, ini jawaban Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
Merujuk laporan keuangan INTP di semester I-2019 lalu, pendapatan ekspor perusahaan tercatat sebesar Rp 80,90 miliar atau meningkat 81,92% (yoy) ketimbang semester pertama tahun lalu.
Menurut Antonius, kendati kontribusi terhadap pendapatan INTP masih tergolong kecil, prospek penjualan di pasar ekspor tetap menarik.
Meski tidak menyebut target penjualan secara rinci, dia optimistis volume penjualan ekspor INTP akan lebih baik di tahun ini. “Saat ini target ekspor kami adalah Taiwan, Hong Kong, Jepang, dan Filipina,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News