Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mendekati akhir tahun, proyek yang harus ditangani PT Indo Premier Securities semakin banyak saja. Buktinya, setelah sibuk menangani penawaran saham perdana PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), hingga Desember mendatang, Indo Premier juga akan menangani tiga perusahaan untuk menjalankan obligasi.
"Sampai Desember nanti, kita akan tangani tiga obligasi dari perusahaan sektor keuangan," kata Managing Director PT Indo Premier Securities Moleonoto The di Jakarta, Selasa (26/10). Sayangnya, Moleonoto masih enggan menyebutkan nama ketiga perusahaan tersebut.
Dua perusahaan yang tengah ditangani obligasinya merupakan perusahaan pembiayaan (multifinance). "Sedangkan satu perusahaan lainnya bergerak di sektor perbankan," lanjutnya. Sebagai catataan saja, Indo Premier sudah ditunjuk menangani obligasi Bank Danamon dan Adira Multifinance.
Total nilai obligasi yang sedang ditangani ini lebih dari Rp 3 triliun. Moleonoto juga mengungkapkan, masing-masing perusahaan tersebut menerbitkan obligasi dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun. Saat ini, ketiganya tengah dalam proses penerbitan dan ditargetkan akan keluar pada November mendatang.
Masih ada pekerjaan rumah
Moleonoto pun menyatakan tidak kwatir akan kondisi pasar sepi jika obligasi dilaksanakan pada bulan Desember. "Diupayakan keluarnya sebelum Desember kok," jelasnya.
Selain itu, Indo Premier pun masih memiliki pekerja rumah lain, yakni menangani IPO Agung Podomoro Land yang sedang dalam tahap roadshow ke Eropa. "Besok malam (Rabu) baru akan ketahuan harga dan kondisi permintaan atas IPO Agung Podomoro," ungkap Moleonoto.
Rencananya, Agung Podomoro akan menawarkan sebanyak-banyaknya 6,15 miliar lembar saham baru di kisaran harga Rp 350-Rp 450. Jumlah saham yang ditawarkan perusahaan yang sebelumnya bernama PT Tiara Metropolitan Jaya ini setara dengan 30% dari jumlah yang akan dicatatkan. Artinya dari aksi korporasi ini, Agung Podomoro Land akan mendapatkan dana segar antara Rp 2,15 triliun hingga Rp 2,76 triliun.
Setelah Agung Podomoro Land, proyek lainnya yang menunggu adalah PT Midi Utama Indonesia yang akan melakukan IPO senilai Rp 400 miliar. Saat ini dokumen IPO Midi Utama sudah masuk ke Bapepam-LK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News