Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Tak hanya rajin akuisisi perusahaan, Grup Salim giat lepas anak usaha. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menjual dua anak usaha. Mereka adalah PT Nissin mas dan China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC).
INDF melepas 11,72 juta saham atau 49% saham Nissinmas kepada Nissin Foods Holdings Co. Ltd. Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan INDF Werianty Setiawan mengungkapkan, kinerja operasional Nissinmas mengalami kerugian karena banyaknya produk kompetitor di pasar. Sehingga INDF memandang perlu ada ekspansi dan inovasi yang membutuhkan tambahan investasi dari pemegang saham.
"Karena tidak adanya kesepakatan antara para pemegang saham dalam melaksanakan rencana ekspansi tersebut maka demi menjaga kelangsungan usaha Nissinmas, pemegang saham yang tidak menyetujui, termasuk INDF, melepas kepemilikan sahamnya," ujar Werianty, dalam keterbukaan informasi, Kamis, (15/1).
Dari transaksi pelepasan saham Nissinmas INDF meraih dana US$ 5,4 juta. Werianty bilang, INDF akan menggunakan dana itu untuk mendukung kinerja operasional.
Untuk hasil dana divestasi saham China Minzhong, INDF akan menggunakan untuk membayar utang. "Seluruh dana yang diperoleh dari transaksi penjualan saham CMFC untuk melunasi sebagian utang bank yang digunakan untuk membiayai akuisisi CMFC," papar Werianty. INDF meraih pinjaman US$ 360 juta untuk mencaplok CMFC.
INDF mengurangi kepemilikan saham di CMFC dari 82,88% menjadi 29,94%. INDF melepas saham CMFC pada China Minzhong Holding Limited seharga S$ 1,2 per saham. Total saham yang dilepas INDF 347 juta saham setara dengan 52,94%. Sehingga total INDF meraih dana senilai S$ 416,4 juta setara US$ 313,97 juta pasca melepas saham CMFC. Transaksi tersebut akan dilaksanakan pada Juni 2015.
Werianty mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap melakukan sinergikan bisnis dengan CMFC. Selain itu, INDF akan mendukung upaya manajemen CMFC dalam meningkatkan kinerjanya. "Kami memahami bahwa masih butuh waktu untuk mencapai hasil yang ditargetkan mengingat sentimen investasi di Tiongkok saat ini," ujar dia.
Kinerja positif
Langkah yang dilakukan oleh INDF menurut para analis cukup tepat. Analis Ciptadana Securities Jennifer Natalia Widjaja menilai, pasca melepas dua anak usaha ini maka akan lebih fokus di bisnis inti. Apalagi rasio utang INDF bakal membaik. Jika awalnya, ia memperkirakan debt to equity ratio (DER) INDF akan berada di 1,1 kali pada tahun ini. "Kalau memang untuk bayar utang, maka DER INDF bakal turun," ucap dia.
Sementara pelepasan saham Nissinmas menurut Vasthi J Permata, Analis Kresna Securities, tak akan berdampak signifikan. "Dengan membiarkan kerugian kotor pergi bisa membuat laba kotor INDF meningkat dari 27,8% menjadi 27,9% di tahun ini. Kondisi sama juga terjadi pada laba usaha dan laba bersih," ujar dia, dalam riset. Sebab meski Nissinmas merupakan perusahaan patungan dengan Nissin Food Holdings Co Ltd, produsen mi instan terbesar dunia.
Kedua analis masih menyarankan beli pada saham INDF. Jennifer memasang di Rp 8.320 dan Vasthi di Rp 8.225. Harga INDF turun 2,01% ke Rp 7.300 per saham, Jumat (16/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News