kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

INDF ekspansi ke pembibitan kentang


Senin, 06 Juni 2016 / 07:17 WIB
INDF ekspansi ke pembibitan kentang


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) terus melanjutkan ekspansi. Yang terbaru, konglomerasi Grup Salim ini berencana memasuki bisnis pembibitan tanaman palawija.

Langkah ini diawali INDF melalui kerjasama dengan PT East West Seed Indonesia (Ewindo) untuk pembibitan benih kentang. Kerjasama ini merupakan kemitraan strategis Indonesia dan Belanda, yang menjadi basis Enza Zaden dan East West Seed, induk usaha Ewindo.

Kerjasama kedua pihak meliputi penelitian, pengembangan, produksi, dan pemasaran benih kentang hibrida. Pada tahap pertama, Ewindo dan emiten Grup Salim ini menyiapkan investasi US$ 10 juta.

Presiden Direktur INDF Anthoni Salim mengatakan, kerjasama ini merupakan bisnis jangka panjang dan bisa diperluas hingga masuk ke pembibitan palawija. "Investasi US$ 10 juta itu baru awal, nanti bisa lebih besar lagi seiring dengan bertambahnya jenis benih yang dikembangkan. Ini nanti juga tidak dengan Ewindo saja," kata Anthoni, Jumat (3/6).

Menurut perhitungan Ewindo, kebutuhan benih kentang saat ini mencapai 300 ton per tahun dengan nilai Rp 3 triliun. Kebutuhan ini masih disuplai oleh benih dengan kualitas rendah.

Ewindo dan Salim menargetkan benih kentang produksinya dapat meningkatkan produktivitas petani hingga 25 ton per hektare, atau dua kali lipat rata-rata produktivitas petani saat ini yang hanya 10-15 ton per hektare.

Permintaan konsumsi kentang diyakini akan terus meningkat. Sebagai alternatif sumber pangan, tingkat konsumsi kentang di Indonesia masih rendah yakni 4,76 kilogram per kapita per tahun. Pemerintah menargetkan konsumsi kentang meningkat menjadi 10 kilogram per kapita per tahun pada 2021.

Bisnis baru ini akan menambah pundi INDF. Catatan saja, pada kuartal I-2016, INDF mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 38,26% menjadi Rp 1,36 triliun. Jumat lalu, harga INDF naik 0,7% ke Rp 7.175 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×