kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INDF akan cari dana dari pasar modal


Kamis, 09 Februari 2017 / 08:21 WIB
INDF akan cari dana dari pasar modal


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat menjaring dana dari pasar modal. Perusahaan barang konsumer ini bakal segera menerbitkan surat utang.

Untuk memuluskan rencana tersebut, emiten ini telah menunjuk enam penjamin emisi untuk menangani aksi korporasi tersebut. "Saat ini, INDF sedang bersiap melakukan penawaran umum obligasi dalam mata uang rupiah," ujar Elly Putranti, Sekretaris Perusahaan INDF dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/2).

Sayangnya ia belum menyebutkan nilai emisi dari obligasi yang akan dikeluarkan INDF. Manajemen perseroan pun tidak merespons panggilan telepon KONTAN.

Keenam penjamin emisi yang ditunjuk adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indopremier Securities dan PT Trimegah Securities Tbk.

INDF menyiapkan pendanaan untuk membayar kembali utang jatuh tempo pada tahun ini. Obligasi INDF senilai Rp 2 triliun akan jatuh tempo pada 31 Mei 2017. Obligasi tersebut merupakan obligasi rupiah VI tahun 2012 bertenor lima tahun dengan tingkat bunga tetap 7,25% per tahun. Kala itu, dana penerbitan obligasi digunakan untuk pelunasan obligasi sebelumnya dan modal kerja.

Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal III-2016 lalu, INDF juga tercatat memiliki utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar Rp 2,2 triliun. Sebenarnya, total kas dan setara kas perseroan sendiri masih cukup besar, yakni mencapai Rp 11,4 triliun.

Joni Wintarja, Analis NH Korindo Securities, bilang, prospek INDF tahun ini masih menarik. Pasalnya, INDF merupakan sektor usaha di bidang konsumsi masyarakat yang terkait erat dengan pendapatan usaha dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang lebih tinggi, ia memperkirakan pendapatan INDF tumbuh 5,4% pada tahun 2016. Sementara tahun ini, pendapatan akan naik sekitar 8% menjadi Rp 72,9 triliun. "Divisi tepung dan agribisnis diperkirakan akan menikmati kenaikan harga komoditas pada tahun ini," ujarnya.

INDF juga menerapkan metode cost plus untuk divisi tepung, yakni penyesuaian harga jual dengan harga bahan baku. Meskipun secara marjin keuntungan akan stabil, kenaikan harga gandum akan meningkatkan pendapatan perusahaan dari divisi tepung.

Sedangkan sektor agribisnis akan memperoleh marjin keuntungan yang lebih baik karena kenaikan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Joni memperkirakan laba INDF akan tumbuh sebesar 4.7% pada tahun ini menjadi Rp 4,5 triliun.

Joni merekomendasikan buy INDF dengan target harga Rp 10.255 per saham. Target ini diperoleh dari estimasi forward price to earning ratio (PER) sebesar 18,8 kali pada akhir Desember 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×