Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Indeks futures bursa AS pagi ini (7/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 06.50 p.m waktu New York, indeks futures S&P 500 untuk kontrak Desember melonjak 1,4% menjadi 2.108,25.
Sekadar mengingatkan, indeks acuan AS ini ditutup turun 0,2% pada akhir pekan lalu. Indeks S&P 500 sudah tertekan selama sembilan hari beruntun sehingga menghapus nilai kapitalisasi pasar saham AS sebesar US$ 725 miliar. Sedangkan indeks futures Dow Jones naik 199 poin menjadi 17.999.
Lompatan bursa berjangka Amerika ini terjadi seiring prospek positif kasus email yang melanda kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Dalam suratnya ke Kongres AS, Direktur FBI James Comey menjelaskan, institusi yang dia pimpin mengambil kesimpulan bahwa kasus email Clinton bukanlah aksi kejahatan.
"Reaksi langsung menunjukkan market memandang berita anyar Clinton ini sebagai sesuatu yang positif, setidaknya untuk jangka pendek. Memang ini jauh dari kata akhir. Namun, untuk sementara waktu, market menilai ketidakpastian di market mulai menghilang," urai Richard Sichel, chief investment officer Philadelphia Trust Co kepada Bloomberg.
Sebelumnya, Comey sempat mengguncang market dengan pernyataannya bahwa FBI akan menginvestigasi kembali kasus email Clinton saat dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS. Waktu itu, Comey menyebut, kasus ini terkait penggunaan server pribadi Clinton dalam mengirimkan email yang sifatnya kenegaraan.
"Selama proses investigasi, kami menerima seluruh komunikasi yang dikirim dan diterima Hillary Clinton saat dia menjabat sebagai Menlu AS. Berdasarkan review kami, kami tidak mengubah kesimpulan yang telah kami buat Juli lalu dengan rasa hormat kepada Clinton," demikian surat Comey kepada Kongres yang dikirim Minggu (6/11) kemarin.
Pasar saham AS memang cukup sensitif dengan prospek terpilihnya Clinton sebagai presiden AS. Pada debat pertamanya September lalu, indeks futures bursa AS mendaki seiring pandangan market atas kemenangan Clinton pada debat tersebut.
Kemudian, indeks S&P 500 anjlok sekitar 20 poin dalam 40 menit pasca pengumuman Comey yang akan menginvestigasi kembali kasus email Clinton. Sejak saat itu, indeks acuan AS terus tertekan.
Berdasarkan hasil polling teranyar RealClearPolitics, Clinton masih unggul sekitar 2,2% dibanding Donald Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News