kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Indeks Dow Jones ambles 667 poin, Wall Street alami pekan terburuk dalam dua tahun


Sabtu, 03 Februari 2018 / 08:11 WIB
Indeks Dow Jones ambles 667 poin, Wall Street alami pekan terburuk dalam dua tahun
ILUSTRASI. Bursa AS - DJIA


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat jatuh dalam pada transaksi penutupan Jumat (2/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 666,75 poin dan ditutup pada level 25.520,96. Dengan demikian, indeks Dow Jones mengalami penurunan terburuk sejak Juni 2016 di mana pada saat itu indeks acuan AS ini melorot lebih dari 500 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 2,1% dan bertengger di posisi 2.762,13. Sektor energi merupakan sektor dengan performa terburuk. Sedangkan indeks Nasdaq anjlok 1,96% menjadi 7.240,95. Penurunan saham Apple dan Alphabet menggerus performa baik dari saham Amazon.

Aksi jual yang melanda bursa AS terjadi setelah data tenaga kerja AS yang lebih baik dari prediksi menyebabkan tingkat suku bunga acuan terkerek.

"Kami memang sudah memprediksi adanya penurunan untuk sementara waktu. Memang, kinerja emiten sangat kuat dan perekonomian berjalan baik, namun market tidak bisa naik terus," jelas Gene Goldman, head of research Cetera Financial.

Pada transaksi kemarin, pelaku pasar juga memperhatikan rilis laporan keuangan emiten utama. Exxon Mobil, misalnya, melaporkan pelemahan kinerja dari yang diprediksi, sehingga menyebabkan saham mereka melorot.

Apple melaporkan kinerja kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Namun, harga saham Apple anjlok 4,4% setelah perusahaan memprediksi margin laba mereka akan berada di kisaran 38% hingga 38,5%, sedikit lebih rendah dari prediksi 38,9%. Apple juga melaporkan kenaikan tipis dari penjualan iPhone pada kuartal sebelumnya.

Induk usaha Google, Alphabet, juga melaporkan kinerja kuartalan di mana laba per saham mereka tak mencapai ekspektasi. Saham perusahaan merosot 5,3% akibat laporan ini.

Sedangkan Amazon meroket ke level tertinggi sepanjang sejarah seiring kinerja mereka yang sangat kuat. Perusahaan e-commerce raksasa ini mengatakan penjualan Amazon Web Services mencapai US$ 5,11 miliar. Hasil polling analis oleh FactSet memprediksi pendapatan AWS hanya sebesar US$ 4,97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×