kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,26   9,90   1.07%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks agrikultur turun 2,94% sepanjang 2021, simak rekomendasi sahamnya


Jumat, 22 Januari 2021 / 20:04 WIB
Indeks agrikultur turun 2,94% sepanjang 2021, simak rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Penurunan harga saham emiten sawit disebabkan oleh penurunan harga komoditas CPO.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2021 berjalan sampai dengan Jumat (22/1), indeks sektor agrikultur menjadi indeks sektoral dengan penurunan terdalam, yakni 2,94%. Ini sejalan dengan mayoritas saham di dalamnya yang berkinerja merah.

Sebagai contoh, harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terkoreksi 3,72% secara year to date (ytd) ke level Rp 11.650 per saham dan harga PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 4,49% menjadi Rp 1.275. Bahkan, harga PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) merosot 15,26% menjadi Rp 1.055 per saham.

Analis Phillip Sekuritas Michael Filbery mengatakan, koreksi harga saham-saham ini disebabkan penurunan harga jual crude palm oil (CPO). Merujuk data Bloomberg, harga CPO untuk kontrak pengiriman April 2021 per Jumat (22/1) berada di level RM 3.279 per ton. Harga ini merosot 12,16% dari level tertinggi tahun ini di RM 3.733 per ton pada 6 Januari 2021.

Menurut Michael, beberapa saham CPO, seperti AALI, LSIP, SSMS, PT Darma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sudah menyelesaikan fase uptrend dan kini memasuki fase konsolidasi. Dia pun memprediksi, harga saham-saham CPO dalam jangka menengah akan cenderung sideways sehingga kenaikannya terbatas.

Baca Juga: Indeks saham perkebunan turun paling dalam sepanjang 2021, berikut penyebabnya

Hal ini seiring dengan harga CPO yang sudah mencapai level keseimbangan baru di rentang RM 3.400 per ton-RM 3.600 per ton. "Harga CPO diperkirakan masih dapat bertahan di atas level RM 3.000 hingga pertengahan tahun 2021 seiring dengan La Nina yang kemungkinan besar berlangsung hingga akhir kuartal II-2021 dan meningkatnya permintaan CPO dari China menjelang hari raya Imlek," kata Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (22/1).

Menurut dia, level harga saham-saham CPO, seperti AALI, LSIP, SSMS, DSNG, dan SIMP saat ini sudah tergolong wajar. Oleh karena itu, dia menyarankan hold bagi investor yang sudah punya saham-saham tersebut.

Sementara bagi yang belum punya, akumulasi beli masih dapat dilakukan hingga kuartal kedua 2021. "Industri ini cukup siklikal sehingga investor harus menyesuaikan strategi buy-sell saham-saham tersebut terhadap tren harga CPO," jelas dia.

Baca Juga: ​Hubungan La Nina dengan bencana banjir di Indonesia




TERBARU

[X]
×